Stunting Masih Tinggi, Kesejahteraan Masyarakat Harus Ditingkatkan
jpnn.com, KUPANG - Angka stunting di Indonesia masih tinggi. Karena itu, pemenuhan gizi wajib dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Hal itulah yang menjadi salah satu fokus perjuangan Perindo jika berhasil melaju ke Senayan nanti.
“Kalau kita melihat di seluruh wilayah Indonesia, angka stunting di NTT tinggi. Kita harus peduli, khususnya untuk anak-anak gizi buruk,” kata Ketua Umum Kartini Perindo Liliana Tanaja Tanoesoedibjo seusai melayani masyarakat di bazar murah Kartini Perindo di Kupang, Sabtu (1/4).
NTT merupakan provinsi yang memiliki angka stunting tertinggi jika dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia.
Stunting merupakan sebuah kasus kurang gizi kronis yang membuat daya tumbuh kembang anak tidak mengalami peningkatan dengan ditandai dengan postur tubuh pendek.
Bahkan, tingkat kecerdasan anak penderita stunting di bawah normal. Anak yang menderita stunting juga rentan terhadap penyakit dan tingkat aktivitasnya pun rendah.
Isu stunting penting untuk diperhatikan karena akan berdampak pada kualitas generasi penerus.
Liliana mengatakan, untuk mengatasi ini, kesejahteraan masyarakat harus ditingkatkan.
Angka stunting di Indonesia masih tinggi. Karena itu, pemenuhan gizi wajib dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup.
- Cegah Malnutrisi jadi Solusi Permasalahan Stunting di Indonesia
- Cegah Stunting untuk 1.000 Balita, PAM Jaya Raih Padmamitra Award 2024
- Dukung Pencegahan Stunting, Kalbe Farma Salurkan Bantuan Vitamin D ke Lombok Timur
- BRI Life & BRI Research Institute Realisasikan Komitmen Membantu UMKM
- Mendes Yandri Sebut Dana Desa 2025 Difokuskan untuk Atasi Kemiskinan hingga Stunting
- Kebun Gizi, Solusi Berkelanjutan Atasi Stunting di Morowali Utara