Suami Ditembak Mati, Istri Bandar Narkoba Ini Menangis di Ruang Sidang
jpnn.com, MEDAN - Puspa Rina, 27, terdakwa kasus narkoba menangis tersedu saat memberikan keterangan di Ruang Cakra VII, Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (26/7).
Di hadapan Ketua Majelis Hakim, Tengku Oyong dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Iskandar, penjual mie aceh ini mengaku menangis karena teringat almarhum suaminya yang tewas ditembak petugas Sat Narkoba Polrestabes Medan.
Warga Jalan Karya Jaya, Medan Johor, Sumut, ini menyebutkan, keterlibatannya dalam jaringan penjualan sabu yang dilakukan suaminya hanya sekadar mengetahui.
“Saya tahu suami saya bisnis narkoba. Tapi setiap kali saya larang dia pasti memukul saya. Makanya saya tidak berani melarangnya,” ujarnya coba meyakinkan majelis hakim.
Puspa juga mengaku pernah diajak sebanyak dua kali untuk bertransaksi narkoba oleh suaminya. “Pertama di Indomaret kawasan Asrama Haji, kemudian di atas Jembatan Layang (fly over) Jamin Ginting yang majelis,” bebernya.
Untuk mengelabui petugas, sambungnya, sabu tersebut disimpan suaminya di dalam mesin cuci. Sedangkan pekerjaan sehari-hari mereka adalah sebagai penjual Mie Aceh di Jalan Bromo, Medan Denai. “Saya menyesal yang majelis. Mohon ampuni saya,” tukasnya.
Usai mendengarkan keterangan terdakwa, majelis hakim menutup persidangan dan melanjutkannya pekan depan.
Terbongkarnya kasus peredaran narkoba jaringan Malaysia-Aceh-Medan ini berawal dari penyelidikan petugas Sat Narkoba Polrestabes Medan pada Februari 2017 lalu.
Puspa Rina, 27, terdakwa kasus narkoba menangis tersedu saat memberikan keterangan di Ruang Cakra VII, Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (26/7).
- Sopir Truk Kontainer Penabrak 16 Pengendara di Tangerang Jadi Tersangka
- Sopir Truk Kontainer Ugal-Ugalan di Tangerang Positif Narkoba
- Bunuh Teman Wanita Seusai Berhubungan Intim, Ridho Dituntut 13 Tahun Penjara
- Cegah Penyalahgunaan Narkoba, Herman Deru Akan Bangun Satu Desa Satu Rumah Tahfiz
- Berantas & Cegah Penyalahgunaan Narkotika, PTPN III Bersama BNN Jalin MoU
- Gelar Cooling System di Desa Langkan, AKBP Ruri Prastowo Sampaikan Sejumlah Pesan