Suami Istri Berkelahi karena Beda Pilihan, Indikasi Pertisipasi Politik Rakyat Indonesia Josss
jpnn.com, JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik Lely Arrianie tidak setuju penyataan yang menyebut rakyat Indonesia banyak yang apatis terhadap dunia politik. Bahkan, kata dia, tingkat partisipasi rakyat terhadap politik justru meningkat dari tahun ke tahun.
Hal itu diungkapkan Lely saat menghadiri acara diskusi 'Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat' di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/2/2019).
"Lihat saja itu di media sosial, sejak di 2014 begitu bergairah. Mendukung calon ini dan itu, sampai berkelahi suami dengan istri, sesama teman-teman, dan wartawan," ucap Lely.
Hanya saja, kata Lely, partisipasi politik rakyat Indonesia bersifat semu. Keriuhan komentar politik terjadi di media sosial. Partisipasi rakyat menuju bilik suara masih rendah.
BACA JUGA: Jokowi Sebut Istri Adalah Kunci Kesuksesan dalam Kehidupannya
"Ketika sampai di bilik suara, rakyat membeku. Enggak ada sesuatu yang dilakukan untuk berpartisipasi. Jadi partisipasi politiknya semu," ungkap dia.
Menurut Lely, KPU dan partai politik memiliki pekerjaan rumah yang berat menggiring rakyat menuju bilik suara. Terlebih, terjadi pergeseran budaya para pemilih Indonesia.
BACA JUGA: PKS Nilai Pidato Jokowi Terkait Pengembalian HGU Ditujukan ke Timsesnya Sendiri
Partispasi Politik Rakyat Indonesia cukup tinggi, sampai-sampai suami istri berkelahi karena beda pilihan.
- Menag Sebut 500 Kasus Perceraian Karena Beda Pilihan, Dede Yusuf Tanggapi Begini
- Transformasi Politik oleh Generasi Baru: PSI dan Prinsip Politik Tanpa Mahar
- Wakil Ketua Komisi IX DPR RI: Partisipasi Masyarakat Jadi Kunci Utama Penanganan Covid-19
- Jan Prince Dorong Pelibatan Publik Dalam Penyusunan Kebijakan
- Peningkatan Peran Perempuan di Bidang Politik Harus Konsisten Dilakukan Lewat Kolaborasi
- Masyarakat Jambi Diingatkan Menggunakan Hak Pilih dan Jaga Kerukunan