Suami Lapor ke Panwaskab, Istri Didatangi Kelompok Pemberi Rp 50 Ribu

jpnn.com, JAKARTA - Panwaskab Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, didesak agar bisa bersikap objektif menyikapi kasus dugaan politik uang yang melibatkan salah satu kader PDIP.
Jangan sampai Panwaskab justru membiarkan kasus tersebut dengan alasan pemberian uang tidak dilakukan secara masif.
"Panwaskab harus adil. Ini ada bukti uang Rp 50 ribu. Pak Anto melapor karena tidak senang istrinya diberikan uang Rp 50 ribu oleh Ibu Bahariyah, apalagi ada embel-embel memilih paslon nomor dua," kata Qomarudin, salah satu tokoh masyarakat Pulau Tidung yang ikut mendampingi Anto melapor ke Panwaskab, saat dihubungi JPNN, Rabu (19/4).
Yang membuat Qomar yang juga pengurus Lembaga Rekrasyiring Pulau Tidung ini prihatin, saat Anto melapor ke Panwaskab, istri pelapor didatangi kelompok orang yang diduga tim Bahariyah.
"Saya belum tahu apakah istri Anto diintimidasi atau tidak, tapi orang-orang itu menemui istrinya Anto," ucapnya.
Sementara Anto yang dihubungi membenarkan tentang laporannya. Dia mengaku tidak senang dengan kelompok orang yang memberikan uang kepada istrinya untuk memilih Ahok-Djarot.
"Istri saya sebenarnya nggak mau terima, tapi karena dibujuk diambil juga. Kemudian istri saya menceritakan dikasih uang oleh Ibu Bahariyah dengan embel-embel pilih paslon dua," terang Anto. (esy/jpnn)
Panwaskab Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, didesak agar bisa bersikap objektif menyikapi kasus dugaan politik uang yang melibatkan salah satu kader
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Tim Hukum Hasto Sebut KPK Politis dalam Penanganan Kasus, Hak Peradilan Dicabut
- Soal Banjir, Adian PDIP Sarankan Kepala Daerah Jakarta, Bogor, dan Bekasi Ketemu
- Politikus PDIP Yakin Badai PHK Tak Berhenti di PT Sritex
- Absen Saat Sidang Praperadilan Hasto, KPK Dianggap Sedang Berniat Buruk
- Perintah Bu Mega, Kepala Daerah dari PDIP yang Belum Retret Ikut Gelombang Kedua
- Ima Mahdiah Sebut Proyek 100 Persen Air Bersih Jadi Quick Wins Pramono-Rano