Suami Meninggal, Terpaksa Buka Kursus di Rumah Kontrakan
Minggu, 20 Desember 2009 – 06:09 WIB
Suryanto, suami Annette sebelum pulang ke Indonesia, adalah pegawai di perusahaan minyak di London. Di negara itulah Suryanto bertemu Annette, hingga keduanya menikah. Saat itu usia Annette 23 tahun.
Setelah empat belas tahun tinggal di Indonesia, musibah itu datang. Saat itu, 1974, suami Annette meninggal karena sakit. Ditinggal suami, Annette sempat kelimpungan. Apalagi, ketiga anaknya masih kecil-kecil. Karena dituntut harus mencari nafkah, Annette pun memutuskan mencari pekerjaan. Kerja apa" Karena satu-satunya keahliannya adalah menyanyi dan mengajar vokal, pekerjaan Annette tak jauh-jauh dari itu.
Dunia musik dan tarik suara bagi Annette bukan hal asing. Sejak umur enam tahun, dia mengenal musik dari sang nenek. Di tempat asalnya, ketika umurnya 20 tahun, Annette pernah manggung di opera Liege, Belgia. Dia juga jebolan sekolah tinggi musik Conservatoire Royal di Liege, Belgia. Berbekal latar belakangnya ini, sepeninggal suami, Annette lantas membuka kursus vokal. Awalnya dibuka di rumah kontrakan di daerah Kebayoran, Jakarta Selatan. Itu terjadi pada 1974, beberapa bulan setelah sang suami meninggal. "Selain mengajar di rumah kontrakan, saya mengajar keliling," kata wanita yang juga piawai bermain piano ini.
Annete yang merupakan anak pemilik toko dan bengkel alat musik di Belgia itu juga aktif menggelar konser bersama beberapa muridnya di gereja-gereja di sekitar Jakarta. Namanya mulai melambung ketika salah seorang muridnya, Prawaningrum Katamsi, menggondol predikat juara Bintang Radio beberapa kali.
Awalnya Annette Frambach tinggal di Indonesia karena ikut suami pada 1960. Empat belas tahun kemudian, sang suami meninggal dunia. Meski demikian,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408