Suami Muda Dilarang Masuk, Tujuh Mahasiswi Ini Babak Belur Dihajar Ibu Kos
"Kebijakan Desa menawarkan syarat perdamaian, yakni biaya berobat luka, kembalikan uang sewa rumah, dan seekor kambing kecil untuk pesijeuk. Tapi keluarga pelaku tidak bersedia memenuhi tuntutan syarat perdamaian, makanya kasus ini berujung pelaporan ke Mapolsek Mereubo saja," kata Tuha Peut Zainal Abidin.
Pandangan perangkat Desa Peunaga Cut Ujung, jika kasus penganiayaan telah sampai ke ranah Kepolisian, maka akan dituntaskan melalui jalur hukum, sebab mediasi damai melalui adat istiadat kampung tidak tercapai, perangkat desa mempersilakan kasus pemukulan untuk segera dibawa ke ranah hukum.
"Kami telah berupaya melakukan mediasi damai, tapi tetap tidak ada titik temu. Sekarang silakan dituntaskan melalui jalur hukum agar ada efek jera supaya pelaku tidak mudah memukul orang lain," pinta Kepala Dusun, Muntahar.
Kapolres Aceh Barat AKBP Faisal Rivai, melalui Wakapolsek Meureubo Ipda Dendy membenarkan ada terjadi kasus pemukulan dilakukan Saudah Cs terhadap tujuh mahasiswi STKIP-BBM.
"Upaya damai telah ditempuh. Tapi, kalau tujuh mahasiswi dan keluarga korban keberatan dengan tindakan pemukulan itu, dapat melaporkan ulang secara resmi agar perbuatan penganiayaan itu dapat diproses sesuai aturan berlaku,” pungkas Ipda Dendy. (den/ray/jpnn)
MEULABOH - Tujuh mahasiswi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bina Bangsa Meulaboh (STKIP-BBM) babak belur dipukuli oleh ibu kos bersama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sepekan Ada 2 Kasus Bunuh Diri di Aceh, Kedua Korban Tergantung di Pohon
- Gunung Semeru Erupsi Lagi Sabtu Pagi, Tinggi Kolom Letusan 600 Meter di Atas Puncak
- Gadis Asal Tasikmalaya yang Hilang Ditemukan di Brebes, Begini Ceritanya
- Bea Cukai Malang Menggagalkan Pengiriman 414.920 Batang Rokok Ilegal
- Puskesmas Jomin Terima Ambulans Modern dari Peruri
- Edarkan Narkoba di Muara Enim, Pria Ini Akhirnya Ditangkap