Suap Buku Nikah Masih Terjadi
Senin, 28 Januari 2013 – 08:24 WIB

Suap Buku Nikah Masih Terjadi
Karena dua cara itu tetap rentan, pihaknya saat ini kata Menang mengambil posisi melarang aparatnya mematok pembiayaan akta nikah, karena bagian itu dari pelayanan publik.
‘’Kalau pelayanan di luar juga rentan, di kantor juga begitu, bagaimana yang bebas gratifikasi? Itu yang belum ditemukan konsepnya. Karena itu saya tekankan, yang penting tidak ada upaya mematok harga pelayanan publik. Itu yang tidak boleh,’’ katanya.
Biaya pembuatan akta nikah saat ini diatur peraturan daerah di masing-masing kabupaten, dan tergolong retribusi umum. Beda kabupaten, beda tarif. Di Lombok Tengah misalnya, berdasarkan Perda Retribusi Umum No 5/2011, tarif pembuatan akta nikah di KUA sebesar Rp 35.000. Jika di luar KUA, biayanya Rp 60.000.
Faktanya, banyak yang harus membayar lebih dari itu, bahkan pada angka ratusan ribu. Akibatnya di Lombok Tengah yang didiami sedikitnya 700 ribu kepala keluarga, saat ini 80 persen di antaranya tak memiliki akta nikah. (cr-kus)
MATARAM–Menteri Agama Suryadharma Ali memastikan pihaknya terus mencari cara terbaik memberi pelayanan pembuatan akta nikah bagi masyarakat.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi
- Menyambut Thudong 2025 di PIK Bukan Ritual Semata, Melainkan Pengalaman Jiwa