Suap Panitera, Pengacara Ini Jadi Buronan KPK

jpnn.com - JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi masih mencari pengacara Raoul Adhitya Wiranatakusumah (RAW). Raoul yang sudah dijadikan tersangka suap Panitera Pengganti PN Jakpus Santoso itu masih menghilang.
Sementara Santoso dan anak buah Raoul di Wiranatakusumah Legal & Consultant, Ahmad Yani, sudah ditangkap dan bakal segera dijebloskan ke sel tahanan oleh penyidik komisi antirasuah.
"RAW sedang dicari, belum ditemukan," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, Jumat (1/6).
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, Raoul akan segera dicegah bepergian ke luar negeri. Ini dilakukan mencegah kemungkinan tersangka melarikan diri. "Hari ini mungkin, harus segera (ditangkap dan dicegah ke luar negeri)," kata Basaria.
Saat ini penyidik masih berada di lapangan melakukan pengembangan. KPK berharap Raoul segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Santoso, Raoul dan Ahmad Yani dijadikan tersangka suap menyuap terkait permainan putusan sengketa perdata PT Kapuas Tunggal Persada (PT KTP) yang tengah berkasus dengan PT Mitra Maju Sukses (PT MMS) di PN Jakpus. Raoul merupakan pengacara PT KTP yang baru saja menang gugatan. Dari tangan Santoso, penyidik menyita SGD 28 ribu. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi masih mencari pengacara Raoul Adhitya Wiranatakusumah (RAW). Raoul yang sudah dijadikan tersangka suap Panitera
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih
- Pemprov Jateng Berkomitmen Berikan Tali Asih Bagi Anak-anak Penghafal Al-Qur'an 30 Juz
- Honorarium Honorer di Bawah Rp 500 Ribu, Gaji PPPK Paruh Waktu Piro?
- Nakhodai IKA PMII, Fathan Subchi Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045
- Honorer di Jabatan Tampungan Diangkat PPPK Tahap 2? Info BKN Bikin Degdegan
- Wamenag Minta PUI Inisiasi Silaturahim Akbar Ormas Islam