Suap Pengadaan PCR Covid-19, Dokter AH jadi Tahanan Kota karena Patah Tulang
jpnn.com, KENDARI - Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara (Kejati Sultra) menetapkan dokter AH menjadi tahanan kota, setelah menyandang status tersangka suap pengadaan alat polymerase chain reaction atau PCR Covid-19 tahun anggaran 2020.
Kejati Sultra beralasan penahanan kota dilakukan karena dokter AH sakit yakni patah tulang.
"Untuk tersangka dr AH, dikarenakan kondisinya sedang sakit yaitu patah tulang (maka) dilakukan penahanan dalam bentuk penahanan kota," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati Sultra Herman Darmawan di Kendari, Jumat (29/1).
Dalam kasus ini, Kejati telah menetapkan tiga tersangka yakni TG, IA dan dr AH.
"Setelah dilakukan pemeriksaan Selasa (26/1) lalu dilakukan penahanan," kata Darmawan.
Ia menyampaikan tersangka TG ditahan di Rutan Kelas IIA Kendari.
Tersangka IA ditahan di Lapas Perempuan Kendari.
Tersangka dr AH menjadi tahanan kota.
Inilah alasan Kejaksaan Tinggi (Kejati Sultra) menetapkan dr. AH, tersangka suap pengadaan PCR Covid-19 menjadi tahanan kota. Dua tersangka lainnya dijebloskan ke tahanan.
- ASR Komitmen Bangun Penegakkan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hasto Mendengar Informasi Bakal Dijadikan Tersangka di Kasus Absurd
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- Guru Supriyani Tetap Ikut Tes PPPK Meski dapat Afirmasi
- Pakar Sebut Penetapan Tersangka Tom Lembong Prematur, Tidak Sah, dan Lecehkan Hukum