Suara Anjlok, Singapura Potong Gaji PM-Presiden

Bayaran Menteri Tetap di Atas Presiden AS

Suara Anjlok, Singapura Potong Gaji PM-Presiden
Suara Anjlok, Singapura Potong Gaji PM-Presiden
"Komite merekomendasikan formula gaji dengan komponen-komponen yang berbanding lurus dengan kinerja individu serta pendapatan nasional," bunyi petikan laporan akhir komite independen yang disampaikan kepada pemerintah, seperti dikutip BBC.

Keberanian Singapura itu sungguh patut dicontoh. Sebab, dengan kekuasaan yang sedemikian besar pada sebuah sistem pemerintahan yang bisa dibilang "semitotaliter", pemerintah Singapura sebenarnya bisa saja memilih menutup telinga.

Toh, meski raihan suara PAP yang menguasai Singapura sejak merdeka pada 1965 pada pemilu Mei lalu anjlok sampai 60 persen, mereka masih menduduki 81 dari total 87 kursi parlemen. Level kemakmuran negara kota itu juga tidak mengendur.

Namun, rupanya, PM Lee Hsien Loong sadar, penurunan suara terbesar sepanjang sejarah Singapura merdeka itu memperlihatkan bahwa ada ketidakpuasan warga yang tak bisa disepelekan. Apalagi, putra Bapak Bangsa Singapura Lee Kuan Yew itu juga sudah jauh-jauh hari berjanji meninjau besaran gaji pejabat yang telah lama menjadi sasaran kritik.

SINGAPURA - Teladan kepemimpinan datang dari Singapura. Menyikapi anjloknya perolehan suara partai berkuasa, Partai Aksi Rakyat (PAP), pada pemilu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News