Suara Boikot Produk Israel Kian Menguat, Aksi Global Strike Digelar di Jakarta

“Ini bukan lagi soal jumlah korban. Ini tentang hancurnya nilai-nilai peradaban dan kemanusiaan di dunia internasional,” ujarnya dalam orasinya.

Aktivis media sosial, Erlangga Greschinov dari Julid Fi Sabilillah, mengatakan boikot produk merupakan langkah perlawanan publik yang efektif.

“Ekonomi adalah nadi penjajahan. Dengan menghentikan konsumsi produk yang terafiliasi Israel, kami turut melemahkan mesin perang mereka,” tegasnya.

Sementara itu, Aresdi Mahdi alias Habib Ama menyoroti budaya konsumtif masyarakat yang tanpa sadar mendukung kekuatan ekonomi Israel.

“Gengsi sering membuat kami memilih merek tertentu tanpa tahu dampaknya terhadap Palestina. kami perlu sadar, gaya hidup kami bisa mendanai peluru dan rudal yang menewaskan anak-anak Gaza,” ucapnya.

Sejumlah produk yang disorot dalam aksi boikot antara lain Coca Cola, Aqua, Pepsi, Oreo, Sunlight, Pepsodent, Axe, hingga L’Oréal.

PMII menegaskan bahwa daftar produk tersebut tidak dibuat sembarangan, melainkan berdasarkan riset.

“Banyak perusahaan itu punya afiliasi langsung maupun tidak langsung dengan entitas ekonomi zionis, seperti Coca Cola yang memiliki pabrik di pemukiman ilegal Israel, dan ABC yang terkait grup Kraft milik Robert Kraft, tokoh lobi pro-Israel,” ujar aktivis PMII, Muhammad Rafli. (jlo/jpnn)