Suara DPD II Diyakini Jadi Penentu Hasil Munas Golkar

 Suara DPD II Diyakini Jadi Penentu Hasil Munas Golkar
Ilustrasi Partai Golkar. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Suara DPD tingkat II  diyakini akan menjadi kunci dalam penentuan calon ketua umum Golkar di munas mendatang.

Meski secara formal nilainya sama dengan DPD I, suara DPD II dianggap lebih penting karena mereka berhubungan langsung dengan akar rumput.

Hal ini disampaikan politikus senior Partai Golkar Marzuki Darusman jelang Munas Golkar pada Desember mendatang.

"DPD II kunci dari hasil Munas. Suara yang diberikan bukan hanya sekadar hak suara, tapi suara yang dipertimbangkan karena menyuarakan langsung aspirasi anggota partai di daerah yang sehari-hari berurusan dengan mereka," kata Marzuki.

Calon ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengklaim didukung mayoritas pengurus Golkar di DPD I. Sedangkan lawannya, Bambang Soesatyo mendapat dukungan dari 367 DPD II.

Menurut Marzuki, DPD II memilih mendukung Bambang karena memahami kondisi Golkar saat ini harus dipulihkan dari kemorosotan.

Perolehan suara Golkar di Pemilu 2019 turun. Pemilu 2014, Golkar mendapat 91 kursi di DPR, tetapi di Pemilu 2019 hanya mengantongi 85 kursi.

Marzuki mengatakan, untuk memulihkan ke posisi semestinya, Golkar harus dipimpin sosok yang fokus, tidak rangkap jabatan di partai dan pemerintahan.

Jusuf Kalla menang dan terpilih sebagai ketua umum di Munas Golkar 2004 karena bergerilya mendekati DPD II.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News