Suara Nonmuslim Lebih Berpengaruh, Salah Satu Pemicu Radikalisme
Sebanyak 4,2 persen responden mengaku jika kondisi keamanan, penegakan hukum, dan ekonomi nasional dinilai buruk. Sementara 44,5 persen menyatakan baik, dan 51,3 persen mengatakan sedang.
"Perasaan terancam, terdeprivasi bisa membesar lewat informasi hoaks atau ujaran-ujaran kebencian di medsos. Apalagi masih dijumpai ketimpangan ekonomi dan sosial di tengah masyarakat. Di sinilah perusahaan medsos dan pers berperan besar dalam mengurangi intoleransi," paparnya.
BACA JUGA: Petanya Menjadi Jelas, Siapa Saja Aktivis yang Berkhianat
Dia menambahkan, pemerintah bisa mengurangi radikalisme dan intoleransi melalui kohesi sosial, penguatan kesejahteraan sosial, dan penguatan literasi. Jika intervensi pemerintah ini berhasil akan diperoleh generasi tangguh terhadap paparan intoleransi dan radikalisme. (esy/jpnn)
Simak Video Pilihan Redaksi :
Beberapa penyebab radikalisme menurut Yenny Wahid, misalnya ekonomi orang Islam lebih buruk, muslim diperlakukan tidak adil, atau suara non-muslim lebih berpengaruh.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Wahid Foundation Sebut Dito Ariotedjo Beri Atmosfer Baru di Kemenpora
- Tiga Presiden
- Kepala BNPT: RAN PE Masih Perlu Dilanjutkan
- LPOI dan LPOK Ingatkan untuk Mewaspadai Metamorfosa Gerakan Radikalisme dan Terorisme
- Pakar Terorisme Sebut Kelompok Radikal Mulai Memakai AI untuk Menyebarkan Ideologi
- Kepala BNPT Imbau Semua Jajaran Tetap Waspada dan Jaga Kondusivitas Jelang Lebaran