Suara PDIP Pecah
Senin, 29 Oktober 2012 – 09:24 WIB
Pada awalnya, lanjutnya, pengurus DPC menginstruksikan PAC agar menggelar penjaringan bakal calon dari tingkat kecamatan. Instruksi melalui surat resmi dari DPC tersebut, disambut dengan suka cita oleh pengurus anak cabang (PAC).
"Rapat PAC untuk mengusulkan minimal dua nama bakal calon bupati dan wakil bupati dimulai pada 18 September 2012. Namun, karena tidak semua PAC akan mengusulkan Musthofa, beberapa pengurus DPC mulai intervensi dan memaksa dengan memberikan sejumlah uang agar mengusulkan Musthofa," imbuhnya.
Dari perkembangan yang muncul di setiap PAC tersebut, lanjutnya, diam-diam beberapa pengurus DPC menyatakan telah menggelar rapat kerja cabang yang hasilnya sepakat mengusung satu nama yakni ketua DPC PDIP Kudus Musthofa satu-satunya bakal calon bupati 2013-2018.
"Pernyataan tersebut sebenarnya sebuah kebohongan pengurus DPC yang memaksa pengurus PAC menyetujui nama Musthofa satu-satunya bakal calon dengan memberikan uang kepada pengurus PAC antara Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta," tegasnya.
KUDUS - Pengusungan nama Musthofa oleh DPC PDIP Kudus sebagai bakal calon bupati 2013-2018 terus mendapat tentangan. Pasalnya, penjaringan bakal
BERITA TERKAIT
- Kejagung Bangun Sistem Pantau Tuntutan Jaksa, Sahroni: Keren, Pastikan Semua Patuh!
- Komisi II Bakal Undang Mendagri-KPU Bahas Opsi Pelantikan Kepala Daerah Terpilih
- Eddy Soeparno: Retreat Kepala Daerah, Ajang Menyamakan Persepsi Kejar Target 8 Persen
- Legislator PKB Duga Pagar Laut Modus Menguasai Lahan, Minta Menteri ATR Tanggung Jawab
- Soal Rencana Pembatasan Usia Medsos, Dave Komisi I: Keberpihakan Melindungi Generasi Muda
- Rahmat Saleh PKS Minta Mendagri Lantik Kepala Daerah Tak Bersengketa Sesuai Jadwal