Suara-suara Histeris Menggedor-gedor Gerbang yang Terkunci
Pabrik Petasan Meledak dan Terbakar
Armansyah dan rekan-rekan merupakan anggota Batalyon Pelopor Satuan Brimob Polda Kalimantan Barat.
Mereka ditempatkan di sana untuk diperbantukan dalam operasi Bantuan Keamanan Operasi Polda Metro Jaya.
Tujuannya, mengamankan demo Undang-Undang Ormas yang baru disahkan. Dan, pada hari pertama berada di sana, mereka langsung menghadapi insiden yang menewaskan puluhan korban.
Begitu mengetahui apa yang terjadi, Komandan Batalyon AKBP Raymond Masengi pun segera memerintah anak buahnya bergerak melakukan penyelamatan. Mereka termasuk yang pertama melakukan evakuasi.
Tapi, lidah api besar menjilat-jilat gerbang besi pabrik. Tidak mungkin mendekat, terlalu berbahaya.
”Ada banyak ledakan kecil, terus-menerus, tapi yang besar dua,” tutur Raymond.
Raymond mengambil inisiatif untuk membuat jalan keluar di tembok sebelah barat dan utara. Dia pun memberikan perintah.
Armansyah dan sepuluh temannya segera merayap melewati sawah dengan berbekal tangga, besi bulat, dan martil pemberian warga.
Dari gerbang depan pabrik petasan yang meledak itu terdengar suara-suara menjerit histeris menggedor-gedor gerbang yang terkunci.
- Heboh Insiden Carok Pendukung Cabup, Brimob Hingga Marinir Dikerahkan ke Sampang
- Ini Lho Isi Surat JAD soal Teror Bom Panci di Kampus Unpar, Cermati Kalimatnya
- Menyerang Brimob, Jaksa Agung Sedang Cuci Tangan di Kasus Timah dan Tom Lembong?
- Jenderal Sigit Puji Brimob yang Bebaskan Pilot Susi Air dari Penyanderaan KKB
- Bantah Pengepungan Kejagung, Dankorbrimob: Tidak Ada yang Superior Di Republik Ini
- Pendukung Paslon Ricuh di Dekat Lokasi Debat Pilgub Sulsel, Brimob Terluka