Suarakan Larangan Mudik, Pak Doni Ingatkan Pejabat Pemerintah Tak Bikin Narasi Berbeda
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan sosialisasi larangan mudik harus terus disuarakan.
Menurut dia, sosialisasi itu harus digencarkan oleh jajaran pemerintah, termasuk di tingkat desa atau kelurahan.
"Lebih baik hari ini kita lelah, dianggap cerewet, daripada korban Covid berderet-deret," kata Doni pada diskusi bertema 'Jaga Keluarga, Tidak Mudik' yang dilaksanakan secara daring, Rabu (5/5).
Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan keputusan pemerintah menerapkan larangan mudik sangat tepat karena setiap libur panjang selalu diikuti kenaikan jumlah kasus baru Covid-19 dan angka kematian.
Pada beberapa libur panjang sebelumnya, kata Doni, kisaran kenaikan kasus baru Covid-19 antara 70-116 persen, sedangkan angka kematiannya 46-75 persen.
"Jadi, sangat tinggi sekali," ucap Doni.
Tentara dengan pangkat letnan jenderal itu juga menyebut kebijakan larangan mudik merupakan keputusan politik negara.
"Tidak boleh ada satu pun pejabat pemerintah yang berbeda narasinya," ujar Doni.
Doni Monardo menyatakan lebih baik dianggap cerewet ketimbang jumlah korban Covid-19 berderet-deret.
- Bencana Longsor di Temanggung Tewaskan Satu Warga
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas
- 2 Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi Belum Juga Ditemukan
- Banjir dan Longsor Sukabumi: 10 Warga Meninggal Dunia, Eros dan Oji Masih Dicari
- 2 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Kabupaten Lebak
- Banjir dan Longsor di Sukabumi, 2 Warga Meninggal, 10 Jembatan Putus