Suasana Inggris setelah The Three Lions Tersingkir dari Piala Dunia
Warga Marah, Media Sebut Tim Sampah
Selasa, 29 Juni 2010 – 09:02 WIB

Suasana Inggris setelah The Three Lions Tersingkir dari Piala Dunia
Kemarahan publik tersebut terekam di semua media yang terbit Senin (28/6) di London. The Sun, harian dengan oplah terbesar, menulis berita utama dengan judul Kakek-Kakek Melawan Tim Remaja untuk menyindir performa buruk Inggris di lapangan. Di halaman lain, koran milik konglomerat media Rupert Murdoch itu menurunkan judul Pesan untuk Para Pemain Inggris: Anda Semua Sungguh Membuat Masyarakat Inggris Sangat Kecewa.
Harian Daily Telegraph tidak kalah nyinyir. Koran itu menulis bahwa generasi emas (golden generation) sepak bola Inggris ternyata hanya mitos. Sebelumnya, masyarakat begitu berharap nama-nama besar, seperti Wayne Rooney, Steven Gerrard, John Terry, Ashley Cole, Frank Lampard, dan Jerman Defoe, mempersembahkan Piala Eropa atau Piala Dunia. Kenyataannya, dalam tiga kali Piala Dunia terakhir, para pemain yang digaji miliaran rupiah per pekan tersebut tidak ubahnya tim kelas RT di laga antarkampung.
Koran The Guardian juga menyoroti generasi emas itu. Bagi Lampard dan Gerrard, dua jenderal lapangan terbaik di Premier League, tidak ada lagi kesempatan mempersembahkan Piala Eropa atau Piala Dunia kepada masyarakat Inggris. "It"s all over for the golden generation (Semuanya sudah berakhir bagi generasi emas, Red)," tulis koran berhaluan kiri tersebut.
Akhirnya, sejarah hanya bisa mencatat bahwa prestasi terbesar Lampard dan Gerrard adalah mengantarkan Inggris ke babak perempat final Piala Eropa 2004 dan Piala Dunia 2006. "Ketika usia mereka sudah di atas 30 tahunan, bahkan mendekati 40 tahun, peluang berlaga di Piala Dunia tentu sangat kecil," tulis The Guardian.
BILA ada satu kata yang bisa mewakili perasaan publik Inggris sekarang, kata tersebut adalah shock. Mereka sangat terpukul, sakit, dan marah setelah
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara