Suasana Mistis dengan Warna Kebhinekaan Hiasi Prosesi GPN Kayong Utara
jpnn.com, SUKADANA - Suasana mistis dengan warna kebhinekaan adat menghiasi prosesi pengambilan tanah dan air pada Gowes Pesona Nusantara Etape Karimata di Kayong Utara, Kalimantan Barat.
Bahkan acara pengambilan tanah dilakukan oleh keturunan raja Sukadana sehingga menguatkan kearifan lokal dalam pelaksanaan rangkaian program Ayo Olahraga dari Kementrian Pemuda Dan Olahraga (Kemenpora) itu.
Suasana mistis terasa saat pengambilan air di sumber air Taman Nasional Gunung Palung. Diiringi rintik hujan dengan disaksikan Sekretaris Daerah Hilaria Yusnani, istri Bupati Kayong Utara Ny Hildi Hamid, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata (Kadiporapar) Mas Yuliandi, pemuka agama, adat dan OPD, pengambilan air dilakukan secara khidmat.
Setelah dimasukkan ke poci, air lalu dikawal remaja putri yang mengenakan pakaian adapt Dayak, Jawa, Melayu dan Bali sebagai cermin kebhinekaan masyarakat Kayong.
Air kemudian diserahkan kepada Sekda Hilaria Yusnani yang meneruskan kepada Keadisporapar Mas Yuliandi. “Air ini dan juga tanah dari Kayong akan dibawa ke Magelang untuk disatukan dengan tanah dan air dari daerah-daerah lain di seluruh Indonesia. Di sana akan dibangun monument Tanah Air,” kata Mas Yuliandi.
Air kemudian diarak ke rumah raja Sukadana tempat dilakukannya pengambilan tanah. Tengku Syarifuddin Yendrri sebagai keturunan Raja Sukadana memimpin prosesi pengambilan tanah yang kemdian diserahkan kepada Bupati Kayong Utara Hildi Hamid.
“Kami merasa bangga dan haru ternyara pemerintah masih memperhatikan dan melibatkan kami dalam acara tingkat nasional ini,” ujar Tengku Yendri.
Bupadi Hildi Hamid mengungkapkan, pengambilan tanah dan air dalam acara GPN 2017 ini memiliki arti yang dalam dan penting dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Masyarakat di daerah diingatkan merasa memiliki Indonesia dan ikut menjaga persatuan bangsa karena akan disatukan dengan daerah-daerah lainnya. Karena itu Hildi merasa bangga Kayong Utara ditunjuk sebagai tuan rumah salah satu etape GPN 2017.
“Apalahi momen ini bisa kami jadikan sebagai promosi wisata kami ke berbagai daerah dan juga dunia internasional. Kami sedang mengembangkan potensi wisata daerah kami. Sebab pariwisata memberikan dampak luar biasa kepada daerah ini terbukti dengan naiknya pertumbuhan ekonomi di daerah ini mencapai 6 persen,” ujar Bupati.
Tanah dan Air yang diambil di Kayong Utara ini akan diserahkan kepada wakil Kemenpora dalam puncak acara Gowes Pesona Nusantara 2017 Etape Karimata yang berlangsung di Tugu Sail Karimata, Minggu (27/8/2017).
Pada acara yang diperkirakan akan berlangsung meriah karena diikuti ribuan peserta itu dihadiri langsung Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, Asdep Organisasi Kepemudaan dan Pengawasan Kepramukaan Sanusi, Kasubid Kesehatan Olahraga Rekreasi Dan Olahraga Massa Aminah Lestari dan Kasubid Kepemudaan Ali Gunawan dan Kadispora Kalimantan Barat Sugeng Hariadi.
“Kami menyiapkan acara yang beragam. Lebih dari 1000 penggowes yang juga datang dari Pontianak dan Ketapang akan ikut. Bersamaan dengan gowes ada juga Festival Band dan Kuliner,” ujar Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid sambil menambahkan, seluruh peserta GPN 2017 Karimata akan dijamu dalam acara selamat datang, Sabtu malam.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi
- Indonesia Siap Jadi Penyelenggara FIBA 3x3 Challengger and Woman Series World Tour 2025
- Sembilan Inorga Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024
- Kemenpora Pastikan Pembangunan Kepemudaan Selaras dengan Asta Cita Prabowo-Gibran
- HSP 2024, Menpora Dito Sebut Kemenpora Siap Sebagai Orkestrator Implementasi Perpres No 43 Tahun 2022
- Presiden Prabowo Titip Pesan Lewat Menko PMK saat Peringatan Hari Sumpah Pemuda di TMII
- Kemenpora Berikan Penghargaan di Malam Puncak Hari Sumpah Pemuda ke-96, Ini Daftarnya