Subkontraktor
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - Bangun. Jual. Bangun lagi. Jual lagi.
Orang sudah mulai ketagihan jalan tol. Orang mulai bermimpi kapan ada jalan tol Bandung-Tasikmalaya.
Atau Tegal-Banyumas. Purwokerto-Jogja. Siantar-Balige. Banjarmasin-Barabai. Pontianak-Mempawah. Makassar-Parepare, bahkan Mataram ke Timur. Surabaya-Bojonegoro. Kudus-Rembang.
Dan banyak lagi. Bahkan, tol dalam kota seperti dari Surabaya Timur ke Surabaya Barat.
Maka tidak ada jalan lain kecuali ide lama dilaksanakan. Tol yang sudah jadi segera dijual. Hasilnya untuk membangun tol yang baru.
Sekalian agar perusahaan BUMN grup Karya bisa punya uang. Bisa sekalian untuk membayar subkontraktor yang kini banyak menjerit-nyeri.
Rasanya rakyat sudah tidak sabar dengan kemacetan. Subkontraktor juga tidak kuat lagi kalau tidak dibayar. Sudah terlalu lama.
Maka di samping menekan perusahaan BUMN untuk membangun jalan tol mereka juga harus didorong untuk mempercepat penjualan tol yang sudah jadi.
Rasanya rakyat sudah tidak sabar dengan kemacetan. Subkontraktor juga tidak kuat lagi kalau tidak dibayar. Sudah terlalu lama.
- Pimpin Integrasi Jaringan ATM Terbesar di RI, Dirut Jalin Masuk Top 100 CEO Nasional 2024
- Pertamina Membukukan Laba Bersih USD 2,66 Miliar hingga Oktober 2024
- Sumur Tua
- Anindya Bakrie Optimistis ICA-CEPA Akan Perbesar Investasi Kanada & Buka Peluang Ekspor Produk Indonesia
- Tanggapi Harga Saham BUMN Turun, Pakar Keuangan: Murni Faktor Pasar, Bukan karena BPI Danantara
- Kanwil Bea Cukai Jakarta Terbitkan 2 Izin Kawasan Berikat dalam Sehari