Subkontraktor
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
jpnn.com - Bangun. Jual. Bangun lagi. Jual lagi.
Orang sudah mulai ketagihan jalan tol. Orang mulai bermimpi kapan ada jalan tol Bandung-Tasikmalaya.
Atau Tegal-Banyumas. Purwokerto-Jogja. Siantar-Balige. Banjarmasin-Barabai. Pontianak-Mempawah. Makassar-Parepare, bahkan Mataram ke Timur. Surabaya-Bojonegoro. Kudus-Rembang.
Dan banyak lagi. Bahkan, tol dalam kota seperti dari Surabaya Timur ke Surabaya Barat.
Maka tidak ada jalan lain kecuali ide lama dilaksanakan. Tol yang sudah jadi segera dijual. Hasilnya untuk membangun tol yang baru.
Sekalian agar perusahaan BUMN grup Karya bisa punya uang. Bisa sekalian untuk membayar subkontraktor yang kini banyak menjerit-nyeri.
Rasanya rakyat sudah tidak sabar dengan kemacetan. Subkontraktor juga tidak kuat lagi kalau tidak dibayar. Sudah terlalu lama.
Maka di samping menekan perusahaan BUMN untuk membangun jalan tol mereka juga harus didorong untuk mempercepat penjualan tol yang sudah jadi.
Rasanya rakyat sudah tidak sabar dengan kemacetan. Subkontraktor juga tidak kuat lagi kalau tidak dibayar. Sudah terlalu lama.
- KADIN Indonesia Apresiasi Investasi Prancis dalam Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
- Dukung Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025, Hutama Karya Percepat Tol Palembang-Betung
- Solek Cleopatra
- Wamen Todotua Pasaribu Dorong Investasi Energi Terbarukan di Indonesia
- Mentrans Iftitah Harap Jepang Berinvestasi di Kawasan Transmigrasi
- Temui Menteri Rosan, Waka MPR Dorong Regulasi CCS yang Progresif dan Kompetitif