Subkontraktor Proyek PON Riau Merasa Dikecewakan

Subkontraktor Proyek PON Riau Merasa Dikecewakan
Subkontraktor Proyek PON Riau Merasa Dikecewakan
Menurutnya, sebenarnya sudah ada pertemuan antara subkontraktor dengan konsorsium pada 24 Mei 2012 lalu yang dihadiri Project Manager (PM) Konsorsium, Nanang. Saat itu Nanang berjanji untuk mencicil pembayaran hutang konsorsium, serta menjanjikan untuk mengadakan pertemuan reguler sekali seminggu.

Namun dari janji pihak konsorsium itu yang terealisasi hanya pembayaran angsuran hutang setelah pertemuan itu hanya sebesar Rp8 miliar total hutangnya yang mencapai Rp30 miliar. Setelah itu pada 3 juni 2012 para subkontraktor kembali diundang pihak konsorsium untuk membahas sisa tunggakan.

"Tapu sampai tanggal 13 juni 2012 belum ada tanggapan. Pertemuan juga tidak ada realisasi," jelas Zulkarnain sembari mengatakam, angsuran sebesar Rp8 miliar itu harus mereka bagi-bagi lagi untuk 12 subkon sesuai tagihan mereka.

Padahal, progres pekerjaan yang sudah diajukan konsorsium kepada Pemprov Riau sudah 98 persen. Sementara uang yang dibayar Pemprov Riau ke konsorsium baru Rp 700 miliar atau 82 persen dari total nilai proyek sekitar Rp900 miliar. Selanjutnya, pihak konsorsium baru membayarkan nilai pekerjaan yang diserahkan subkon tak lebih dari 50 persen. "Harusnya kan begitu Konsorsium dibayar Pemprov, hutangnya kepada kami juga dibayar," tegas Zul.

JAKARTA - Kontroversi terus memawarnai proyek pembangunan stadion utama untuk PON XVIII Riau. Bukan hanya terkait kasus suap anggaran PON yang kini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News