Subsidi BBM Baru Terpakai 47 Persen
Selasa, 21 September 2010 – 11:31 WIB
Agus mengatakan, masih cukup rendahnya realisasi penyerapan anggaran subsidi BBM dikarenakan realisasi nilai tukar Rupiah dan harga minyak Indonesia (ICP) masih di bawah asumsi dalam APBN-P 2010. "Untuk periode Januari-Agustus, nilai tukar rata-rata ada di level Rp 9.132 per USD," katanya.
Baca Juga:
Dalam APBN-P 2010, asumsi nilai tukar ditetapkan sebesar Rp 9.300 per USD. Ada pun harga minyak atau ICP rata-rata periode Januari-Agustus di level USD 77,21 per barel, atau di bawah asumsi dalam APBN-P yang sebesar USD 80 per barel.
Sedangkan realisasi lifting atau produksi minyak siap jual periode Januari-Juli hanya 937 ribu barel per hari (BPH), di bawah target lifting yang dipatok 960 ribu BPH. "Realisasi cukup dekat dengan asumsi, deviasi (selisih) nya di bawah satu persen, adapun untuk harga minyak dan lifting, deviasinya sekitar 2 hingga 3 persen," terangnya.
Melihat realisasi APBN-P 2010, Pengamat Energi yang juga Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan, anggaran subsidi BBM dalam APBN-P 2010 masih akan sanggup meng-cover seandainya konsumsi BBM bersubsidi melebihi kuota 36,5 juta kilo liter (KL). "Jadi, kalau rencana pembatasan BBM bersubsidi melebihi kuota, APBN-P masih sanggup menopangnya," ujarnya. (Owi)
JAKARTA - Di tengah rencana pemerintah untuk membatasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM), ternyata realisasi penyerapan anggaran subsidi BBM masih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Meccaya Resmi Luncurkan 88 Acne Cream & Sarijel
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia