Subsidi BBM Bengkak Rp 10 Triliun
Jika Pengetatan Batal Tahun Ini
Sabtu, 26 Juni 2010 – 06:36 WIB
JAKARTA - Sebelum September tahun ini pemerintah akan memberlakukan pembatasan konsumsi BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi. Jika itu tidak dilakukan, subsidi BBM bisa melonjak Rp 10 triliun dari Rp 89,3 triliun seperti yang tercantum dalam APBN-P 2010. Ditjen Migas saat ini tengah menggodok skema penerapan pembatasan BBM berubsidi yang rencananya dilaksanakan sebelum September tahun ini. Bwerbagai parameter akan digunakan untuk menentukan kendaraan mana yang boleh dan tidak boleh mengkonsumsi BBM bersubsidi. Tanggal 9 Juli nanti, model penerapannya akan diserahkan ke Menteri ESDM untuk dibahas bersama DPR.
"Tahun ini juga kita harus melakukan pembatasan, kalau tidak bisa membengkak Rp10 triliun. Padahal, dana Rp10 triliun itu bisa untuk yang lain," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh di Kementerian ESDM kemarin. Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa rencana tersebut sudah pasti akan dilakukan untuk mencegah pembengkakan subsidi BBM.
Baca Juga:
Sebagai departemen teknis, kata Darwin, Departemen ESDM akan terus melakukan pembahasan dengan pihak-pihak terkait untuk merealisasikan hal itu. Pihaknya berharap anggaran yang bisa dihemat dari pembatasan BBM bersubsidi tersebut bisa digunakan untuk program lain. "Misalnya untuk membangun infrastruktur (pendukung) BBG (bahan bakar gas)," tukasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Sebelum September tahun ini pemerintah akan memberlakukan pembatasan konsumsi BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi. Jika itu tidak dilakukan,
BERITA TERKAIT
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024