Subsidi BBM Listrik Tambah Rp103 T
Selasa, 16 Oktober 2012 – 08:39 WIB
JAKARTA - Batalnya rencana kenaikan harga atau pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) awal tahun lalu harus dibayar mahal. Kini, pemerintah harus mengeluarkan tambahan seratus triliun lebih untuk menambal kekurangan anggaran subsidi energi. Menurut Bambang, kuota konsumsi BBM yang sebesar 40 juta kiloliter dipastikan tidak akan cukup. Karena itu, untuk mencukupi pasokan BBM hingga akhir tahun, pemerintah mengajukan tambahan 3,5 juta kiloliter. Sehingga, sampai akhir tahun realisasi konsumsi BBM subsidi sebesar Rp 43,5 juta kiloliter. "Kalau (kuota) tidak ditambah, pasokan BBM subsidi akan habis," katanya.
Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, tambahan terbesar dibutuhkan untuk subsidi BBM. "Selain lonjakan konsumsi, subsidi BBM juga naik karena harga minyak tinggi," ujarnya di DPR, Senin (15/10).
Baca Juga:
Sebagaimana diketahui, subsidi BBM dalam APBN-P 2012 dipatok sebesar Rp 137,4 triliun. Namun, realisasi hingga akhir tahun diperkirakan mencapai Rp 216,8 triliun. Artinya, masih butuh tambahan Rp 79,4 triliun.
Baca Juga:
JAKARTA - Batalnya rencana kenaikan harga atau pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) awal tahun lalu harus dibayar mahal. Kini, pemerintah
BERITA TERKAIT
- Akumandiri Dorong Sosialisasi QRIS Mendetail untuk UMKM
- Program 'Tebar Jutaan Uang Jajan' Biskies Black Targetkan Pasar Anak Sekolah
- Upaya Yohanes Bayu Tri Susanto Tingkatkan Keterampilan Agen Asuransi
- Pemerintah Kejar Pembangunan KEK & PSN dengan Manfaatkan Investasi Hasil Kunker Prabowo
- Cerita Mirza Azmi Beralih Profesi, Dulu Pegawai Batubara Kini jadi Peternak Sapi Perah
- Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik, ENTREV Hadir di Electricity Connect 2024