Subsidi BBM Listrik Tambah Rp103 T
Selasa, 16 Oktober 2012 – 08:39 WIB
Dalam kajian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tanpa tambahan kuota, maka BBM subsidi diperkirakan akan habis pada November mendatang. Bahkan, untuk Jakarta yang konsumsinya tinggi, jatah BBM subsidi sudah habis pada pertengahan Oktober ini."
Tingginya harga minyak juga disebut sebagai pemicu besarnya tambahan subsidi BBM. Sebab, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) yang diasumsikan USD 105 per barel, realisasi periode Januari - September 2012 sudah mencapai USD 114,4 per barel.
Selain itu, karena sebagian BBM harus diimpor dari luar negeri, maka melemahnya nilai tukar Rupiah ikut menambah besar subsidi. Sebagai gambaran, nilai tukar yang awalnya diprediksi Rp 9.000 per USD, realisasi rata-ratanya diproyeksi mencapai Rp 9.250 per USD."
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, melesetnya target kuota BBM disebabkan asumsi yang digunakan saat penyusunannya tidak terealisasi. "Rencananya kan harga naik, tapi karena batal, maka konsumsi menjadi tinggi, apalagi program pengendalian (pembatasan, Red) juga belum optimal," jelasnya.
JAKARTA - Batalnya rencana kenaikan harga atau pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) awal tahun lalu harus dibayar mahal. Kini, pemerintah
BERITA TERKAIT
- Bank bjb Raih Penghargaan Most Trusted Banking 2024
- Menkop ajak Mentrans Iftitah untuk Produksi Susu Segar di Kawasan Transmigrasi
- Akumandiri Dorong Sosialisasi QRIS Mendetail untuk UMKM
- Program 'Tebar Jutaan Uang Jajan' Biskies Black Targetkan Pasar Anak Sekolah
- Upaya Yohanes Bayu Tri Susanto Tingkatkan Keterampilan Agen Asuransi
- Pemerintah Kejar Pembangunan KEK & PSN dengan Manfaatkan Investasi Hasil Kunker Prabowo