Subsidi BBN 2009 Capai Rp 831,43 Miliar
Senin, 23 Februari 2009 – 14:52 WIB
JAKARTA — Pemerintah mengusulkan alokasi subsidi bahan bakar nabati (BBN) pada 2009 mencapai Rp 831,43 miliar. Alokasi tersebut merupakan subsidi yang dianggarkan apabila harga BBN lebih tinggi daripada BBM dengan subsidi rata-rata sebesar Rp 1.000 per liter.
Menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, volume BBN yang direncanakan pada 2009 adalah biopremium sebanyak satu persen dari total premium, yaitu 206.389 KL. Di samping itu juga untuk biosolar sebanyak lima persen dari total minyak solar, yakni sebesar 625.038 KL.
Baca Juga:
"Usulan pemerintah untuk alokasi BBN dalam APBN-P 2009 mencapai Rp 831,43 miliar. Mudah-mudahan ini bisa terealisasi," ujarnya di hadapan anggota Komisi VII DPR RI.
Selain alokasi subsidi BBN, pemerintah juga mengusulkan besaran alpha 2009 dengan rata-rata tertimbangnya Rp 571.89 untuk estimasi ICP USD 60. Di mana premium Rp 605.05, kerosene Rp 381.91, dan minyak solar Rp 605.36.
JAKARTA — Pemerintah mengusulkan alokasi subsidi bahan bakar nabati (BBN) pada 2009 mencapai Rp 831,43 miliar. Alokasi tersebut merupakan subsidi
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Distribusikan Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Lebih dari 372 Ribu Ton
- Sentinel VIP Indonesia Hadirkan Layanan dengan Konsep No Win-No Fee
- Pertamina Sukses Menjaga Pasokan Energi Nasional Selama Periode Natal dan Tahun Baru
- Makan Bergizi Gratis Bikin Warganet Nostalgia Momen Pembagian Susu di Sekolah