Subsidi Elpiji Berpotensi Bengkak Rp 10 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian ESDM memperluas kerja sama dengan Bank Indonesia guna mendorong perbankan menyiapkan kartu untuk penyaluran subsidi elpiji secara tertutup.
Menteri ESDM Ignasius Jonan menyatakan, alokasi subsidi elpiji tiga kg tahun ini mencapai sekitar Rp 20 triliun.
”Kalau ini dilepas, subsidinya bisa membengkak jadi Rp 30 triliun,” katanya setelah penandatanganan nota kesepahaman dengan BI di Jakarta, Kamis (14/4). Penyaluran nontunai diharapkan bisa menjaga potensi pembengkakan Rp 10 triliun itu bisa ditekan.
”Kerja sama tersebut akan mengatur penyaluran subsidi elpiji tiga kg yang akan dimasukkan ke Kartu Keluarga Sejahtera sehingga distribusi lebih tepat sasaran, cashless, dikirim langsung ke masing-masing penerima,’’ ucap Jonan.
Kerja sama dengan otoritas sistem pembayaran tersebut merupakan langkah awal penyaluran subsidi elpiji tiga kg secara tertutup yang rencananya dilaksanakan tahun depan.
’’Kalau tidak bisa 1 Januari 2018, mungkin 1 Maret 2018,’’ jelas menteri asal Surabaya itu.
Tindak lanjut kerja sama subsidi energi itu tidak hanya untuk penyaluran elpiji tiga kg, tetapi juga diarahkan untuk subsidi listrik tepat sasaran bagi pengguna listrik 450 VA dan 900 VA yang tidak mampu.
’’Untuk listrik, kami sudah mulai bicara dengan PLN. Kalau listrik lebih gampang. Kalau oke lebih cepat karena lebih terstruktur,’’ ungkap Jonan.
Kementerian ESDM memperluas kerja sama dengan Bank Indonesia guna mendorong perbankan menyiapkan kartu untuk penyaluran subsidi elpiji secara tertutup.
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun
- Wujud Komitmen Ketahanan Energi, Pertamina Tambah 31 Titik Baru BBM Satu Harga
- Malam-malam, KPK Menggeledah Kantor BI, Ada Kasus Korupsi Apa?