Subsidi Energi Berpotensi Bengkak Jadi Rp 149 Triliun
Rabu, 19 September 2018 – 01:30 WIB

Ignasius Jonan. Foto: JPNN
Kenaikan subsidi tersebut dipicu melonjaknya harga minyak dunia dan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah.
Asumsi Indonesian crude price (ICP) dalam APBN 2018 adalah USD 48 per barel dan nilai kurs di angka Rp 13.400 per USD.
Asumsi ICP dan kurs dalam proyeksi realisasi subsidi sebesar USD 70 per barel dan Rp 13.973 per USD.
’’Jika harga minyak naik, subsidi juga harus naik. Kalau tidak, harga eceran solar naik. Namun, bagi hasil minyak diterima lebih tinggi sehingga penerimaan naik,’’ jelas Jonan. (vir/c14/fal)
Realisasi subsidi energi tahun ini diperkirakan meningkat menjadi Rp 149 triliun.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Bicara di Bursa, Misbakhun Tegaskan MBG Program Mulia
- IHSG Memang Anjlok Selasa Kemarin, Tetapi Penyerapan SBN Sesuai APBN
- Pengamat Ungkap Penyebab IHSG Jeblok Hampir 7 Persen, Ada Faktor Defisit APBN
- Ekonom Sebut saatnya Reformasi Fiskal untuk Menjaga APBN
- Sri Mulyani Laporkan Defisit APBN Februari, Jangan Kaget ya!
- Wamendagri Bima Tegaskan Pentingnya Sinkronisasi Program Kerja Pusat dan Daerah