Subsidi Energi Sudah Lebihi 80 Persen
Kamis, 17 November 2011 – 05:12 WIB
JAKARTA - Subsidi energi menjadi pos anggaran yang paling menyedot APBN. Ketika pemerintah pusat masih lambat menyerap anggaran, tidak demikian dengan subsidi energi, terutama BBM. Jika ada pembengkakan subsidi, kata Andi, pemerintah akan melaporkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. Namun kata dia, parlemen telah meminta pemerintah untuk tegas menentukan jatah BBM bersubsidi. Jika jatah dijaga ketat, memang akan ada masalah seperti maraknya antrean di pompa bensin. "Kita sudah hitung itu," katanya.
Berdasar data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), realisasi subsidi energi per 7 November telah mencapai Rp 164,74 triliun atau 84,4 persen dari pagu anggaran Rp 195,28 triliun. Rinciannya, subsidi BBM terserap Rp 110,82 triliun atau 85,5 persen dari proyeksi tahun ini sebesar Rp 129,72 triliun. Sedangkan subsidi telah ditarik Rp 53,91 triliun atau 82,2 persen dari pagu anggaran Rp 65,56 triliun.
Tahun ini, jatah BBM bersubsidi dipatok 40,5 juta kilo liter. Anggota Komisi Keuangan DPR Andi Rahmat berharap kuota BBM bersubsidi tak melampaui target. "Kalau begini profilnya, mudah-mudahan akhir tahun ini tidak ada penambahan. Tetap di angka 40,5 juta kilo liter," kata Andi di Jakarta kemarin.
Baca Juga:
JAKARTA - Subsidi energi menjadi pos anggaran yang paling menyedot APBN. Ketika pemerintah pusat masih lambat menyerap anggaran, tidak demikian dengan
BERITA TERKAIT
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global