Subsidi Energi Sudah Lebihi 80 Persen
Kamis, 17 November 2011 – 05:12 WIB
Menurut Andi, perilaku masyarakat yang masih gemar menikmati subsidi BBM memang perlu diubah. Dengan sulitnya mendapatkan BBM bersubsidi, diharapkan perilaku bisa beralih dengan memilih BBM non subsidi. "Nanti perilaku ekonomi akan menyesuaikan."
Baca Juga:
Dia menambahkan, APBN telah mendorong kebijakan subsidi yang terencana dan tepat sasaran. Kebijakan didorong untuk mendistribusikan BBM bersubsidi kepada golongan yang tidak mampu. Penggunaan Pertamax akan digalakkan. Namun untuk melakukan itu, pemerintah harus mengatasi kendala infrastruktur. "Masalahnya adalah distribusi ," kata Andi.
Menurut dia, komposisi subsidi di Indonesia masih tidak fair. Subsidi dimonopoli kendaraan bermotor dengan porsi 50 persen. Separo lebih diantaranya, didistribusikan di kawasan Jabodetabek. "Jadi area ini terlalu besar menyerap subsidi. Sementara daerah lain itu tidak terlalu besar subsidinya. Ini ada masalah," kata anggota Badan Anggaran DPR dari FPKS itu. (sof/agm)
JAKARTA - Subsidi energi menjadi pos anggaran yang paling menyedot APBN. Ketika pemerintah pusat masih lambat menyerap anggaran, tidak demikian dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global