Subsidi Energi Tembus Rp 194 T
Sabtu, 07 September 2013 – 05:08 WIB
Sebagai gambaran, sepanjang Januari - Juli 2013 lalu impor BBM sudah mencapai USD 16,39 miliar. Jika rata-rata kurs misalnya sebesar Rp 10.500 per USD, maka nilainya sekitar Rp 172 triliun. Sementara impor periode Januari - Juli 2012 tercatat USD 16,13 miliar. Jika kurs tahun lalu di kisaran 9.300 per USD, maka nilainya sekira Rp 150 triliun.
Karena itu, lanjut Askolani, untuk mengompensasi potensi lonjakan subsidi akibat depresiasi rupiah, pemerintah akan berupaya menekan konsumsi BBM bersubsidi hingga akhir tahun nanti. "Caranya dengan memperketat pembatasan konsumsi BBM subsidi untuk kendaraan dinas, maupun konversi kendaraan umum dari BBM ke BBG (bahan bakar gas)," jelasnya. (owi/sof)
JAKARTA--Pemerintah sudah menaikkan harga BBM bersubsidi. Tarif listrik juga telah ditingkatkan secara bertahap. Namun, pemerintah masih waswas terkait
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tolong Dicatat, Satu Juta Rumah yang Dibangun Qatar Bukan Buat Orang Kaya
- Bahas Swasembada Jagung, Mentan Amran Diskusi dengan Kapolri Jenderal Listyo
- 31 TJSL 2024 dari SPSL Berdampak Luas Bagi Masyarakat
- CPM dan DPRD Tegaskan Legalitas Aktivitas PT AKM di Poboya
- Target Beroperasi 2027, Pabrik Semen Baru di Papua Siap Garap Indonesia Timur
- Begini Kronologi iPhone 16 Masuk ke Indonesia