Subsidi Energi versi Sri Mulyani Rp 502,4 Triliun, Angka untuk BBM Sebenarnya Berapa?
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan saat ini pemerintah telah mengalokasikan total anggaran subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 502,4 triliun.
Menurut Sri Mulyani, dana jumbo itu untuk menjaga inflasi di dalam negeri agar tidak melonjak tinggi.
Kementerian Keuangan menyebutkan anggaran Rp 502,4 triliun itu diperuntukkan bagi subsidi energi sebesar Rp 208,9 triliun dan kompensasi energi sebesar Rp 293,5 triliun.
Adapun perincian anggaran subsidi energi, yaitu BBM dan LPG Rp 149,4 triliun dan listrik Rp 59,6 triliun, anggaran kompensasi energi meliputi BBM Rp 252,5 triliun dan listrik Rp 41,0 triliun.
Sebelumnya, di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022, pagu subsidi dan kompensasi energi hanya Rp 152,5 triliun. Jumlah itu terdiri dari subsidi energi Rp 134 triliun dan kompensasi energi Rp 18,5 triliun.
"Namun, di dalam pagu APBN awal, asumsi harga minyak mentah Indonesia hanya sebesar USD 63 per barel. Harga Indonesia Crude Price (ICP) untuk menentukan besaran komponen subsidi dan kompensasi," ujar Sri Mulyani, dikutip dari pernyataan resmi konferensi pers virtual tindak lanjut hasil rakor Kemenko Perekonomian terhadap kebijakan subsidi BBM, di Jakarta, Minggu (28/8).
Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan ICP pada APBN 2022 direvisi seiring harga minyak mentah dunia yang melonjak.
"Pemerintah mengusulkan APBN-perubahan dan mengubah asumsi ICP menjadi USD 100 per barel. Usulan telah disetujui Badan Anggaran DPR RI pada 19 Mei lalu. Akibatnya, anggaran subsidi dan kompensasi membengkak 229 persen atau bertambah Rp 349,9 triliun menjadi Rp 502,4 triliun," ungkapnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan besaran subsidi energi sebesar Rp 502 triliun, tetapi berapa angka untuk BBM?
- Beli BBM Bisa Dapat Cashback Cuma Pakai Kartu Kredit BNI-MyPertamina
- Pastikan Kelancaran Distribusi Energi, Tim Pertamina Patra Niaga Bekerja 24 Jam
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Jelang Nataru, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Terminal BBM & LPG di Banten
- Harga BBM Tidak Naik Meski Ada PPN 12 Persen
- Pertamina Group Tegaskan Siaga Melayani Masyarakat saat Natal dan Tahun Baru