Subsidi Kendaraan Listrik Dinilai Tidak Tepat hingga Muncul Sebuah Petisi
jpnn.com, JAKARTA - Rencana pemerintah untuk melakukan subsidi kendaraan listrik banyak menimbulkan penolakan dari berbagai lapisan masyarakat.
Pengamat Transportasi Publik Deddy Herlambang menyatakan rencana pemerintah merupakan hal konyol karena dianggap tidak tepat sasaran.
Adapun subsidi pembelian kendaraan listrik sebesar Rp 7 juta untuk motor roda dua sampai 80 juta untuk mobil.
" ini sebuah perencanaan konyol, orang kaya kok disubsidi kendaraan, biasanya diberikan bagi kelompok yang tidak mampu," ujar Deddy dikutip dalam keterangan resmi, Jumat (3/2).
Tak hanya itu, muncul sebuah petisi atas penolakan tersebut, yakni "Ayo cabut rencana subsidi kendaraan listrik Rp 7 juta, berikan yang lebih membutuhkan!". Petisi tersebut telah ditandatangi oleh 500 orang
Menurut Deddy, kondisi pemberian subsidi beli kendaraan itu bagai ada api diguyur bensin tetapi jauh dari air.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyambut baik petisi tersebut. Artinya, masyarakat makin cerdas dengan adanya gerakan seperti itu.
Selain itu, dia berpesan kepada pemerintah untuk menggubakan anggaran dengan hati-hati karena sifatnya terbatas dan sebagian diperoleh dari utang.
Rencana pemerintah untuk melakukan subsidi kendaraan listrik banyak menimbulkan penolakan dari berbagai lapisan masyarakat.
- 5 Langkah Utama untuk Capai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Menko Perekonomian Ungkap Potensi Baru Dukungan Transisi Energi untuk Indonesia
- Akses Listrik Berkeadilan Dinilai jadi Kunci Ekosistem Kendaraan Listrik
- Electricity Connect 2024 Siap Jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih