Subsidi Listrik 900 VA Dicabut, Anak Buah SBY: Jangan Bohongi Rakyat
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Demokrat (FPD) Ichwan Datu Adam angkat bicara terkait banyaknya keluhan masyarakat terhadap kenaikan tarif dasar listrik (TDL) 900 VA.
Menurut Datu, sah-sah saja pemerintah mencabut subsidi tersebut dengan alasan banyak pelanggarn listrik 900 VA yang tidak termasuk kategori layak subsidi.
"Mau nambah keuangan negara, silakan. Mau merapikan siapa layak dapat subsidi, siapa yang tidak perlu, boleh saja," kata Datu, Selasa (13/6).
Tapi, dia mengingatkan, perhitungannya harus hati-hati dan benar supaya tidak salah sasaran serta menimbulkan dampak berupa kesulitan bagi masyarakat banyak.
"Tapi sudah dihitung tidak? Benar tidak data TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) terkait siapa saja pengguna 900 VA? Harus hati-hati,’’ ujar Datu.
Dia meminta, pemerintah tidak bersembunyi di balik istilah yang seolah merakyat tapi ternyata mencekik.
"Saya cuma ingatkan, jangan pakai bahasa tarik subsidi bagi pengguna yang mampu tapi sebenarnya diam-diam mau naikkan TDL," kata legislator daerah pemilihan Kalimantan Timur itu.
Datu mengatakan, pencabutan subsidi listrik yang selama ini dinikmati 18,94 juta pelanggan berdaya 900 VA terhitung mulai 1 Januari 2017, itu juga gegabah karena tidak dikonsultasikan dengan Komisi VII DPR.
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Demokrat (FPD) Ichwan Datu Adam angkat bicara terkait banyaknya keluhan masyarakat terhadap kenaikan tarif
- Mulyanto Sebut Subsidi Orang Miskin Lebih Perlu Ketimbang Pembelian Kendaraan Listrik
- Amin Ak Soroti Pencabutan Subsidi Tarif Kereta Listrik untuk Kelas Menengah
- Intan Fauzi: Masyarakat Jangan Percaya Isu Penghapusan Subsidi Listrik
- Kompor 450, Dahlan Iskan: Bisa Dibayangkan Hebohnya
- Kompor 450
- Catatan Ketua MPR: Memastikan Subsidi Tepat Sasaran Demi Sehatnya APBN