Subsidi Premium 2011 Dibatasi Rp 40 T
Akibat Hindari Kenaikkan Harga
Jumat, 11 Maret 2011 – 06:36 WIB
JAKARTA - Pemerintah bakal menjaga volume konsumsi bahan bakar bersubsidi agar tidak melampaui jatah yang sudah ditetapkan di APBN 2011, yaitu 38,59 juta kilo liter. Upaya itu dilakukan sebagai langkah awal sebelum keputusan mengenai pengaturan BBM bersubsidi yang masih akan dibahas dengan Komisi VII (energi) DPR. Menurut data BPH Migas, konsumsi premium pada dua bulan pertama tahun ini menunjukkan pembengkakan. Untuk Januari, konsumsi premium meningkat 8 persen dari volume yang sudah dijatahkan sebesar 1,8 juta kilo liter. Sementara untuk Februari, konsumsi premium bertambah 6,78 persen dari kuota 1,7 juta kilo liter.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pengendalian kuota BBM bersubsidi merupakan konsekuensi dari belum adanya keputusan kenaikan harga premium. "Kalau kita tidak ingin naikkan BBM dan masyarakat ingin begitu kita harus disiplin, pemerintah harus disiplin juga terhadap anggaran," ujar Hatta seusai membuka Rapat Kerja Kementrian Perdagangan di Hotel Borobudur, Kamis (10/3).
Dalam APBN 2011, pemerintah menganggarkan Rp 87,6 triliun subsidi BBM. Sementara untuk premium sendiri dibatasi dengan kuota 23,19 juta kilo liter dengan anggaran sebesar Rp 40 triliun. Secara umum, kuota BBM bersubsidi dipatok 38,6 juta kilo liter.
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah bakal menjaga volume konsumsi bahan bakar bersubsidi agar tidak melampaui jatah yang sudah ditetapkan di APBN 2011, yaitu 38,59
BERITA TERKAIT
- Gaet Generasi Muda di Sektor Pertanian, SGN Bentuk Inkubator Agripreneur Tebu
- Pengin Tahu Asal Bright Gas yang Kalian Beli? Yuk, Scan Barcodenya
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Program Disabilitas Tanpa Batas Bikin PNM Berjaya di BBMA 2024