Subuh Sikh
Oleh Dahlan Iskan
Di dalam kuil emas, kitab suci itu ditempatkan di altar khusus di tengah ruangan. Beberapa ulama duduk tafakur menghadap kitab suci.
Setelah semua sujud ke Sang Suci barulah ada ceramah agama. Selama 20 menit. Saya tidak mengerti isinya --dalam bahasa Punjab.
Usai ceramah itu barulah jamaah diperbolehkan masuk ke kuil emas. Satu per satu. Berbaris. Antre mengular sampai kuil putih. Tidak henti-hentinya sepanjang hari.
Sambil antre itu seseorang memperbaiki posisi penutup kepala saya. Rupanya ada rambut saya yang terlihat --kain penutupnya berubah posisi.
Di antrean itu saya berdekatan dengan wanita setengah baya. Dia bersama putri dan suaminya. Dia bertanya saya dari negara mana dan apakah baru sekali ini ke kuil emas.
Ternyata dia dari Inggris. Dia generasi ketiga yang lahir di Inggris. Pekerjaannyi konsultan keuangan.
"Sudah berapa kali ke sini?" tanya saya.
"Sudah sering sekali. Hampir tiap tahun. Sejak saya masih kecil," katanyi.