Sudah 1.692 Pekerja Hotel di Daerah Ini Dirumahkan, Semoga Tidak Bertambah Lagi

Sudah 1.692 Pekerja Hotel di Daerah Ini Dirumahkan, Semoga Tidak Bertambah Lagi
Ilustrasi PHK. Foto: Antara

jpnn.com, PANGKAL PINANG - Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat, sebanyak 1.692 orang tenaga kerja di sektor perhotelan dirumahkan sebagai dampak wabah virus Corona atau COVID-19.

"Pandemi COVID-19 sangat mempengaruhi, kunjungan wisatawan turun drastis, sehingga manajemen hotel harus melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan merumahkan karyawannya," kata Plt Kepala Disnaker Provinsi Kepulauan Babel Yurismansyah, Jumat (17/4).

Ia mengatakan, berdasarkan data 9 April 2020 jumlah pekerja hotel di Pulau Bangka dan Belitung tercatat 72 orang di-PHK dan 1.692 orang dirumahkan. Sementara itu, jumlah tenaga kerja restoran yang dirumahkan sebanyak 206 orang.

"Secara umum dari seluruh sektor usaha jumlah pekerja yang di-PHK sebanyak 304 orang, dirumahkan 2.548 orang, dan diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat karena pandemi COVID-19 yang semakin meningkat," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Babel Rivai mengatakan, penyebaran virus Corona berdampak sangat luas. Aspek lain yang lebih besar bahwa perekonomian masyarakat melambat, bahkan kalau berkelanjutan bisa minus.

"Sektor perhotelan dan restoran ini sangat terdampak oleh Virus Corona ini. Oleh karena itu, pemerintah pusat dan pemda harus menyikapi ini," katanya.

Ia sepakat apa yang diinginkan PHRI Pusat untuk pemberian insentif/stimulus berupa pembebasan Pajak Bumi Bangunan (PBB), membebaskan pemungutan pajak hotel dan restoran sampai bulan Desember 2020, membebaskan pajak hiburan, membebaskan pajak reklame, memberi relaksasi terhadap pajak air tanah, dan pajak penerangan jalan.

"Kami tidak perlu lama-lama, hal ini perlu direspons positif, bagaimana hotel bisa membayar ini itu kalau pemasukan tidak ada," ujarnya.

Sebanyak 1.692 tenaga kerja di sektor perhotelan di Babel terpaksa dirumahkan sebagai dampak wabah virus Corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News