Sudah 192 Korban Tewas Akibat Rusuh Urumqi
Al Qaidah Ancam Serangan Balasan
Kamis, 16 Juli 2009 – 07:47 WIB
Ancaman-ancaman tersebut direaksi serius pemerintahan Presiden Hu Jintao. Selasa (13/7) tengah malam, Kedutaan Besar Tiongkok di Aljazair merilis peringatan terhadap warganya yang tinggal di Negeri Afrika Utara tersebut. "Terkait kerusuhan tersebut, Kedutaan Besar Tiongkok di Aljazair memperingatkan perusahaan-perusahaan yang didanai Tiongkok dan warga di sini untuk lebih kewaspadaan dan meningkatkan pengamanan," imbau kedutaan dalam pernyataan tertulis yang ditayangkan pada situs resminya.
Baca Juga:
Namun, Beijing justru terkesan meremehkan ancaman tersebut. Kemarin (15/7), mereka menyatakan bahwa peringatan itu diterbitkan oleh kantor perwakilan setempat. "Beijing akan mengambil langkah-langkah keamanan yang perlu bagi warga dan institusi-institusinya di luar negeri. Tapi, pemerintah pusat masih belum menerbitkan peringatan bahaya seperti yang dirilis kedutaan di Aljazair," ujar Jubir Kementerian Luar Negeri Tiongkok kepada China Daily.
Mengutip keterangan Lembaga Analis London, Stirling Assynt, Agence France-Presse menyatakan bahwa ancaman terhadap etnis Han di Aljazair itu disebarluaskan jaringan Al Qaidah. "Organisasi Islamic Maghreb yang berafiliasi dengan Al Qaidah berada di balik serangkaian ancaman tersebut," lapor Stirling kemarin (15/7). Lembaga tersebut juga menyatakan, ini merupakan kali pertama jaringan teror yang dikomando Usamah bin Laden mengancam Tiongkok. (hep/ami)
URUMQI - Ketegangan masih menyelimuti Kota Urumqi, ibu kota Provinsi Xinjiang. Hingga kemarin (15/7), pasukan keamanan masih menjaga ketat kawasan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer