Sudah 20 Hari, Ribuan Warga Magelang Terpaksa Makan Singkong

Sudah 20 Hari, Ribuan Warga Magelang Terpaksa Makan Singkong
Sudah 20 Hari, Ribuan Warga Magelang Terpaksa Makan Singkong
60 persen warga di Desa Jati Kecamatan Sawangan juga bernasib sama. Mereka terpaksa beralih makan ketela lantaran persedian beras mereka sudah habis. Lahan kelapa yang biasa mereka ambil niranya sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi. "Karena sebagian besar dari mereka adalah petani nira," kata Kades setempat, Lilik Suyadi.

Di desanya tinggal 3329 warga. Dia juga harus mengurus sedikitnya 500 pengungsi yang berasal dari Kecamtan Dukun dan sekitaranya. Mereka ditempatkan di balai desa.

Jemu, 55, warga Dusun Kadileben Desa Jati mengaku sudah dua puluh hari mengkonsumsi singkong yang tersisa di pekarangan rumah. Satu batang pohon singkong, katanya bisa digunakan untuk satu hari. "Di rumah ada tiga orang, kalau makan singkong ya enaknya dicampur dengan garam atau sambel," katanya dalam bahas jawa.

Paska erupsi Gunung Merapi, Jemu mengaku tidak bisa beraktifitas lagi di ladang milik mandornya. Apalagi, sejumlah padi yang semestinya siap panen rusak ditejang abu vulkanik. "Kalau singkong habis biasa beli satu kilonya seribu," tambah Dahuri, 56, warga lain di Dusun Duren Desa Jati.

MAGELANG - Dampak yang timbul akibat erupsi Gunung Merapi makin parah. Kini, ribuan warga di Kabupaten Magelang terpaksa beralih makanan pokok dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News