Sudah 4 Tahun KRI Teluk Mandar & KRI Teluk Penyu Tak Beroperasi, Lelang Jadi Solusi
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf TNI AL Yudo Margono mengungkapkan dua bekas kapal perang, yakni KRI Teluk Mandar 514 dan KRI Teluk Penyu 513 diparkir selama bertahun-tahun. Penyebabnya, kedua alutsista itu tidak layak beroperasi.
"Sudah kami istirahatkan sejak empat tahun yang lalu," kata Yudo saat mengikuti rapat kerja Komisi I di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (27/1). Rapat itu membahas penjualan dua eks KRI tersebut.
Hal senada diungkapkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Menurutnya, kondisi eks KRI Teluk Mandar 514 dan Teluk Penyu 513 tidak layak pakai.
Prabowo menuturkan bagian badan dan perpipaan dua KRI tersebut keropos. Selain itu, peralatan navigasi pada dua kapal buatan Korea Selatan itu juga mati.
"Permesinan, kelistrikan, peralatan navigasi dan komunikasi, serta instrumen di anjungan sudah tidak bisa digunakan lagi," tutur Prabowo.
Eks Panglima Kostrad itu menegaskan pemerintah tidak mau memaksakan perbaikan atas KRI Teluk Mandar 514 dan Teluk Penyu 513. Langkah itu didasari alasan efisiensi.
Oleh karena itu, pemerintah memutuskan melego dua kapal tersebut. Nantinya, eks KRI Teluk Mandar 514 dijual melalui proses lelang dengan angka awal Rp 695 juta rupiah dan nilai perolehan Rp 121,89 miliar.
Adapun eks KRI Teluk Penyu 513 ditaksir sebesar Rp 4,91 miliar dengan nilai perolehan sebesar Rp 121,03 miliar.
Dengan alasan efisiensi, pemerintah tak mau memaksakan perbaikan pada KRI Teluk Mandar 514 dan KRI Teluk Penyu 513.
- Menkomdigi Meutya Hafid Sapa Guru & Siswa di Daerah 3T, Sampaikan Pesan Prabowo
- Prabowo dan RK Bertemu Kamis Malam, Pengamat: Gestur Dukungan Politik
- Bahlil Lahadalia Dapat Tugas Khusus dari Presiden Prabowo
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- Survei: Pemilih Prabowo Subianto dan Anies Baswedan akan Pilih Ridwan Kamil-Suswono
- Penuhi Ketersediaan Energi hingga ke Pelosok, Pertamina Tambah 40 BBM Satu Harga