Sudah 50 Tahun Margaret Kartomi Dedikasikan Hidupnya Untuk Musik Indonesia
Namanya adalah Margaret Kartomi. Ia sudah meneliti, mengumpulkan, juga menyebarkan temuan dan ilmunya soal alat-alat musik Indonesia selama 50 tahun di Monash University, Australia.
Perempuan kelahiran tahun 1940 di Adelaide, Australia Selatan ini adalah seorang ethnomusicologist, yang mempelajari peranan musik bagi masyarakat di lokasi tertentu. Mereka juga mencari tahu proses pembuatan dan asal muasal alat-alat yang digunakan untuk membuat musik.
Kecintaannya dengan budaya Indonesia berawal ketika ia pertama kali berkeliling Pulau Jawa bersama orang tuanya saat ia berusia 19 tahun.
"Saya jatuh cinta dengan pulau-pulau yang hijau yang cantik ... [juga] orang Indonesia yang hangat," ujarnya kepada ABC Indonesia dengan bahasa Indonesia yang lancar.
Photo: Margaret Kartomi pernah mendapat gelar "Ratu Berlian Sangun Anggun" dari Pemerintah Provinsi Lampung di tahun 2011. (Foto: ABC News, Natasya Salim)
Tapi jauh sebelum itu, Margaret memang sudah tertarik dengan Indonesia.
Saat masih kecil kedua orangtuanya pernah mengundang mahasiswa Indonesia penerima beasiswa dari program Colombo Plan untuk makan siang ke rumahnya.
Kemudian sewaktu menjadi mahasiswi di University of Adelaide, ia mengaku jatuh hati dengan alunan suara gamelan Jawa, bahkan ia menulis thesis soal alat musik tersebut untuk syarat kelulusan S1-nya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata