Sudah 6 Saksi Diperiksa Terkait Ledakan Pabrik di Gresik yang Menewaskan 5 Orang, Hasilnya?

jpnn.com, GRESIK - Polisi telah memeriksa enam orang saksi dalam insiden ledakan di salah satu pabrik Jalan Dharmo Sugondo, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur, yang menewaskan lima pekerjanya.
Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto mengatakan pihaknya juga akan terus mendalami ledakan yang terjadi di kawasan industri setempat.
"Untuk saat ini baru enam saksi yang kami periksa. Selanjutnya, masih dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan Labfor Polda Jatim," kata Arief Fitrianto, Rabu (9/6).
Sebelumnya, lima orang tewas dalam kejadian ledakan yang diduga berasal dari tangki metanol milik PT Citra Adi Sarana (CAS) Indonesia.
Nama-nama korban itu masing-masing Muhammad Burhanudin Al Ansori (22) dan Ibnu Attoilah (21).
Kedua korban berasal dari Kabupaten Trenggalek dan saat ini berada di kamar jenazah RS Semen Gresik.
Kemudian Septianingrum (26) dari Kabupaten Kediri, Muhammad Andik (33) warga Kelurahan Gending, Kecamatan Kebomas Gresik, dan Johanes Saputro (22) warga Kabupaten Lamongan. Jenazah ketiganya berada di RSUD Ibnu Sina Gresik.
Sedangkan korban luka, masing-masing Nur Kholik (35) warga Kelurahan Sukorame Gresik, dan Ali (25) yang mengalami luka bakar di sekujur tubuh dirawat di RS Semen Gresik. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Polres Gresik memeriksa enam orang saksi dalam ledakan di salah satu pabrik yang menewaskan lima orang.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Banjir Memutus Jalan di Kediri
- Kakek di Blitar Tewas, Penyebab Kematiannya Masih Misterius
- Banjir di Jember, Ratusan Rumah Terendam dan Mobil Terseret Air
- Gelar Aksi di Mabes Polri, Mahasiswa Tuntut Oknum Polisi Terlibat Bisnis Rokok Ilegal di Malang Diperiksa
- Terjadi Ledakan di Rumah Polisi Mojokerto, 2 Orang Tewas
- KPK Sita 3 Unit Bangunan & Tanah Senilai Rp 8,1 Miliar terkait Kasus Dana Hibah Jatim