Sudah 66 Tahun Pergi dari Kampung, Dikabarkan Meninggal di Malaysia, Ternyata...

Lelaki ini mengaku, sangat ingin sekali bertemu Bustami, sekaligus menjemput kakak kandungnya itu.
Namun, persoalannya, pihak keluarga, sampai kini masih kekurangan biaya.
"Ongkos pergi ke Papua, untuk satu orang, Rp2,5 Juta. Kalau pergi berdua, lalu pulangnya sama dengan Uwan Ami, mungkin lebih kurang, butuh Rp20 juta. Itu yang masih kami pikirkan, kemana akan mencarinya," kata Mukhlis, apa adanya.
Zulraya menambahkan, ayahnya baru memiliki uang sekitar Rp2,5 juta.
"Tapi kami dengar, Pak Wali Nagari, sedang mengumpulkan uang, bersama perantau-perantau Batuhampar. Kami belum tahu, berapa terkumpul. Tapi memang, bapak saya, ingin sekali menjemput kakaknya," kata Ria yang menghubungi Padang Ekspres (Jawa Pos Group).
Disisi lain, Wali Nagari Batuampar Romi Suardi yang dihubungi Padang Ekspres secara terpisah, membenarkan, bila ia bersama perantau dan tokoh masyarakat, sedang berupaya menggalang dana, untuk memulangkan Bustami ke kampung halaman.
"Untuk teknisnya nanti, apakah dijemput ke Papua atau dinanti di Padang, itu kita rembukkan dulu dengan keluarga beliau. Karena saat ini, kita juga belum tahu, kondisi kesehatan beliau pasca operasi," kata Romi, wali nagari yang baru dilantik ini. (***/sam/jpnn)
SUNGGUH getir kisah hidup Bustami, pria 78 tahun asal Batuampar, Akabiluru, Limapuluh Kota, Sumbar. Setelah 66 tahun meninggalkan Ranah Minang dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu