Sudah 7 Bulan Guru Honorer tak Gajian
Karena penghasilan masih kurang, dia terpaksa mengambil orderan fotografi untuk mendapatkan uang tambahan.
Di Kabupaten Muratara, Dedi, guru honorer SMA di Kecamatan Rupit mengaku jika dana PSG untuk SMA/SMK di kabupaten ini pun mandek.
"Itu sudah terjadi lama sekitar 7 bulan, memang faktanya seperti itu," ucapnya. Untuk itu, dia meminta pemerintah responsif dan memperhatikan nasib guru honorer di seluruh wilayah.
Pasalnya nasib mereka cukup miris, dan cukup banyak guru merangkap profesi demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Nasib guru honorer sekarang seperti guru magang, bekerja tanpa digaji. Kami makan tanpa lagi memikirkan gizi karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami harus mengutang di warung," ucapnya.
Makanya usai mengajar, Dedi pun langsung mengojek. Di Palembang juga senasib, beberapa guru maupun kepala sekolah yang ditemui koran ini di kantor Disdik Sumsel kemarin mengakui yang sama.
"Tapi untuk menutupi itu, kami mengambil dana komite yang disepakati sebelumnya. Kita talangi gaji guru honorer dengan itu, sambil menunggu dana PSG. Jadi tak masalah," bebernya.
Untuk dana PSG SD-SMP di Palembang, Kasubag Keuangan Disdik Kota Palembang, Hj Juita mengklaim tanpa masalah.
Guru honorer tak gajian sampai 7 bulan. Itu terjadi di beberapa SMA/SMK di daerah.
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Menunggu Pengumuman Kelulusan PPPK 2024
- Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas, Baju Seragam SD dan Sapu Ijuk Dikembalikan
- Tangis Guru Honorer Supriyani Pecah Setelah Divonis Bebas
- Tok, Majelis Hakim Vonis Bebas Honorer Supriyani