Sudah 748 TKI Tewas di Malaysia

Sudah 748 TKI Tewas di Malaysia
Sudah 748 TKI Tewas di Malaysia
Selain itu, kata Anis, selama ini terkesan tidak ada porsi yang mencukupi untuk meningkatkan kualitas intelektualitas dan pemahaman TKI dalam menghadapi potensi tindakan melawan hukum oleh majikan. Mayoritas para pahlawan devisa itu tidak begitu paham dengan hukum tenaga kerja dan cara menghindari tekanan psikologis dari majikan. "Apalagi, jika pola pendidikannya ceramah dengan lesehan di lantai penampungan sementara," ujarnya.

Hingga kini, pihaknya kerap menerima laporan tindakan tidak manusiawi terhadap TKI. Buruh migran kerap belum memperoleh hak libur sehari dalam sepekan dan memegang paspor sendiri. Bahkan, banyak di antara mereka yang bekerja 18 jam sehari. Mereka juga tidak diberi makan cukup dan di bawah standar gizi oleh majikan. Kondisi itu makin parah karena banyak yang tidak memperoleh fasilitas tempat tidur layak.

Di tempat terpisah, Komnas HAM mendeklarasikan diri bakal membantu Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk memantau TKI. Hal itu disampaikan Menakertrans Muhaimin Iskandar dalam menanggapi sorotan kurangnya langkah pemerintah dalam melindungi buruh migran. "Tinggal klausul kerja samanya yang kami matangkan. Semua komponennya sudah siap," ujar Muhaimin.

Mantan Wakil Ketua DPR itu mengakui, permasalahan yang sering menimpa para TKI di luar negeri disebabkan persoalan-persoalan sebelum keberangkatan TKI. "Untuk itu, perlu dilakukan pemantauan yang lebih ekstra dan perbaikan sistem di dalam negeri. Saat ini kami terus berupaya membenahi sistemnya," jelasnya.

JAKARTA - Nasib tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri masih memprihatinkan. Berdasar data lembaga advokasi Migrant Care, TKI yang kehilangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News