Sudah Ada Impor, Harga Beras Tetap Naik, Pedagang Minta Bulog Dievaluasi
jpnn.com, JAKARTA - Pedagang pasar di berbagai daerah mulai mengeluhkan kenaikan harga beras di tengah impor beras yang dilakukan oleh Perum Bulog.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan di daerah penghasil beras IR 64 atau beras premium mengalami kenaikan yang cukup tinggi
"Upate terbaru dari Jawa Timur penghasil beras terbesar di Indonesia jenis IR 64 di Pasar Wonokromo dan Pasar Keputran itu sudah tembus di Rp 13.500 dan ini belum pernah terjadi ya di kisaran segitu," ujar Mansuri saat dikonfirmasi, Selasa (17/1).
Menurut Mansuri, cara mengantisipasi hal tersebut diperlukan sinergi antara kementerian dan lembaga, dalam hal ini Badan Pangan yang baru saja dibentuk oleh Presiden.
"Koordinasi dan komunikasi saya pikir cukup tinggal bagaimana implementasi dari kebijakan dan langkah-langkah yang akan diambil," katanya
Mansuri mengungkapkan dari awal Bulog memang perlu dievaluasi dan ditegur.
"Jangan merasa bahwa dia lebih tua dia merasa seenaknya, ini juga tidak baik maka ini kritikan terhadap Bulog. Bagaimana sinergi antar lembaga dan Kementerian Pertanian Kementerian Perdagangan, Ikappi, temen-temen asosiasi yang lain untuk dapat melakukan sinergi," ungkapnya.
Mansuri berharap pemerintah tidak tinggal diam terhadap kenaikan harga pangan yang bergejolak karena hal itu perlu dijaga.
Pedagang pasar di berbagai daerah mulai mengeluhkan kenaikan harga beras di tengah impor beras yang dilakukan oleh Perum Bulog.
- Anak Buah Prabowo Yakin 2025 Indonesia Bebas dari Impor
- Bea Cukai Resmikan Pemberlakuan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
- Tegas, Bea Cukai Musnahkan Rokok & Pakaian Bekas Impor Ilegal di Entikong
- Diterjang Impor Ilegal, Puluhan Perusahaan Tekstil Nasional Kolaps
- Pemerintah Beberkan Penyebab Harga MinyaKita Meroket
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, Ini Alasannya