Sudah Ada Sketsa, Pelaku Penyiram Novel BelumTertangkap
“Pada hari kejadian itu adalah saksi terpenting. Dari situlah ketemu saksi-saksi penting berkat ketekunan dari tim Polda Metro Jaya dan kemudian mengarah pada tiga orang,” katanya.
Menurut Tito, tiga orang itu sudah dibuat sketsanya dibantu Australian Federal Police (AFP) yang memiliki kemampuan.
Setelah itu, polisi membuat hotline, sambil bergerak mencari orang yang diduga sebagai pelaku yang sudah digambar pada sketsa tersebut.
Menurut Tito, sudah banyak yang memberi umpan balik informasi kepada Polri. “Ada ratusan informasi, sambil terus jalan,” tegasnya.
Tito menambahkan, tim Mabes Polri juga melakukan pengawasan internal terhadap penyidikan kasus Novel ini.
“Tim Propam dan Wasidik Bareskrim juga melakukan audit investigasi apa langkah-langkah yang dilakukan sudah benar,” ujarnya.
Kompolnas dan Ombudsman juga sudah melakukan pengawasan. Bahkan, tim dari KPK juga sudah bergabung dengan Polri. Nah, sekarang dalam perkembangan terbaru ada tim pemantau dari Komnas HAM.
“Ini juga bisa bersinergi nantinya. Nah persoalan adalah masalah timing waktu 11 bulan sepertinya terlihat panjang dibanding kasus-kasus yang terungkap cepat. (Memang) ada (kasus) yang terungkap, cepat hitungan jam, hitungan hari. Ada juga yang terungkap cukup lama,” katanya. (boy/jpnn)
Ratusan informasi diterima Polri setelah menyebarkan sketsa pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan.
- Novel Baswedan Kembali Ungkit Kasus Air Keras, Mabes Polri Respons Begini
- Soal Vonis Penyerang Novel Baswedan, Zakir Rasyidin: Putusan Hakim Harus Dianggap Benar
- Penyerang Novel Baswedan Dapat Hukuman Ringan, Ini Respons KPK
- Serang Novel Baswedan dengan Air Keras, Pelaku Divonis 2 Tahun Penjara
- Tim Advokasi Novel Diminta Membuktikan Kesalahan Irjen Rudy di Pengadilan
- KY Pastikan Memantau Putusan Penyerang Novel Baswedan