Sudah di KPK Lagi, Novel Baswedan Berterima Kasih ke Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengucapkan terima kasih ke Presiden Joko Widodo. Sebab, presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu telah membantu biaya pengobatannya di Singapura.
“Terima kasih Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden yang telah memberikan perhatian, dukungan terkait dengan pembiayaan selama pengobatan saya di Singapura,” kata dia di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/2).
Novel langsung disambut meriah oleh rekan-rekannya setibanya di KPK. Mantan Kasat Reskrim Polresta Bengkulu itu menambahkan, dukungan yang luar biasa dari masyarakat dan pemerintah membuatnya makin semangat untuk pulang ke Indonesia.
Karena itu dia berterima kasih ke semua pihak yang telah mendoakannya. “Begitu juga dengan pimpinan KPK, pegawai, kolega dan rekan media, terima kasih doa menjadikan semangat bagi saya,” imbuh dia.
Korban aksi penyerangan itu mengaku bangga dengan sambutan itu dan membuatnya makin bersemangat memberantas korupsi. Dia berharap agar segera pulih seperti sediakala dan bisa menjalankan tugas seperti biasa.
“Bagi saya, penyerangan ini tidak ingin menjadikan pelemahan. Tetapi saya ingin hal ini sebagai penyemangat buat diri saya,” tuturnya.
Dia ingin pegawai KPK dan aktivis antikorupsi lainnya juga tetap semangat untuk memberantas korupsi. “Saya ingin menularkan semangat yang sama sehingga bisa semakin berani, semakin sungguh-sungguh, dalam rangka memberantas korupsi,” tegasnya.
Seperti diketahui, Novel disiram air keras oleh pelaku yang menggunakan sepeda motor pada April 2017. Selanjutnya, dia menjalani perawatan di Singapura selama kurang lebih 10 bulan.(mg1/jpnn)
Novel Baswedan berterima kasih ke semua pihak yang mendoakannya. Dia mengaku bangga dengan sambutan itu dan membuatnya kian bersemangat memberantas korupsi.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Analisis Kasus Tom Lembong dan Hasto, Eks Wakapolri Sebut KUHAP Sudah Mati
- Laporan Skandal Suap Pemilihan Pimpinan DPD, KPK akan Klarifikasi 95 Senator
- KPK Tahan Hasto, Ronny PDIP Singgung Izin Hakim Praperadilan
- Megawati tak Menunjuk Plt Sekjen Setelah Hasto Ditahan, Komando dari Ketum PDIP
- KPK Tahan Hasto, Eks Penyidik: Ini Membuktikan Semangat Antikorupsi
- Ditahan KPK, Hasto Minta Lembaga Antikorupsi juga Periksa Keluarga Jokowi