'Sudah Pamitan Mau Kerja di Australia', Tapi Ternyata Jadi Korban Penipuan
Seharusnya tanggal 18 Juli 2019, Wicak dan delapan orang lainnya menginjakkan kaki pertama kalinya di kota Melbourne dan bersemangat dengan pekerjaan baru mereka.
Wicak pertama kali mengetahui ada informasi pekerjaan dari salah satu temannya, yang mengaku punya saudara di Australia yang bisa membantunya mencari pekerjaan.
Kebetulan Wicak, yang berasal dari Desa Ponggok, Blitar Jawa Timur, saat ini masih mencari pekerjaan setelah usaha peternakan ayamnya bangkrut.
Ia sudah beberapa kali mencoba mencari pekerjaan di luar negeri, termasuk Taiwan, Polandia, dan terakhir Australia.
Photo: Ada sejumlah kesalahan pengejaan dalam bahasa Inggris, seperti "Fedex Internasiaonal" yang tidak disadari Wicak. (Foto: Koleksi pribadi)"Saya ingin mengubah nasib, karena tahu sendiri keadaan yang sulit di Indonesia," ujar Wicak kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.
Wicak tidak keberatan menceritakan pengalamannya kepada ABC agar "warga Indonesia lain berhati-hati dengan penawaran kerja di luar negeri", asalkan nama lengkapnya tidak dipublikasikan.
Lulusan SMP yang kini berusia 30 tahunan mengaku jika temannya mengatakan jika saudaranya bekerja di "FedEx Australia" dan siap membantu proses mendapatkan kerja.
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara