'Sudah Pamitan Mau Kerja di Australia', Tapi Ternyata Jadi Korban Penipuan
Selasa, 16 Juli 2019 – 16:00 WIB
"Namanya kawan, ya tentu kita percaya saja tanpa menyelidiki lebih lanjut."
Photo: Wicak banyak berkomunikasi dengan "perwakilan di Jakarta" yang membantu proses visa dan keberangkatan. (Foto: Koleksi pribadi)
Selain Wicak, ada delapan orang lainnya yang juga mengetahui soal kesempatan kerja di "FedEx Australia" sejak Maret 2019 lalu.
Mereka bertemu dengan orang yang mengatakan bisa membantu, dengan masing-masing menyetorkan Rp 3 juta untuk pengurusan dokumen serta menyerahkan paspor mereka.
Setelah itu Wicak mendapatkan banyak email yang menurutnya "meyakinkan".
Diantaranya, ia menerima surat yang mengatakan seluruh dokumen untuk pembuatan visa sudah diterima, meski tertulis dikirim dari "Fedex Internasiaonal Corp", bukannya "FedEx International".
Ada pula kontak kerja yang berlaku dua tahun, lengkap dengan cap berlogo FedEx dan gaji yang dicantumkan $65 per hari.
Photo: Tidak hanya Rp 3 juta yang hilang, kini paspor mereka pun lenyap entah dimana. (Foto: Koleksi pribadi)
BERITA TERKAIT
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata