Sudah Periksa 28 Saksi, Belum Ada Kejelasan soal Pencuri

jpnn.com - JAKARTA - 15 orang anggota tim arkeologi Museum Nasional atau Museum Gajah diperiksa penyidik gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat sebagai saksi. Para ahli arkeolog itu diperiksa terkait raibnya empat lempengen emas peninggalan sejarah di ruang Khasanah Emas, Museum Nasional, Jakarta.

Kasat Reskrim Polres Jakpus, AKBP Tatan Dirsan mengungkapkan, total sudah 28 orang diperiksa dalam kasus pencurian itu. "Dari security yang diperiksa 10 orang. Dari tim arkeologi ada 15 tapi satu sakit. Kemudian tiga pegawai tata usaha yaitu kepala bagian TU, teknisi dan kepala rumah tangga. Seluruhnya 28 orang," ujarnya di Jakarta, Jumat, (13/9).

Meski sudah memeriksa banyak saksi dari pihak Museum Nasional, namun Tatan mengakui bahwa polisi belum menyimpulkan pelaku dalam kasus pencurian itu. Termasuk, tentang dugaan adanya keterlibatan orang dalam.

Tatan menambahkan, upaya pengusutan juga tak mudah karena CCTV museum sudah rusak sejak dua bulan lalu. Tapi, pelaku dianggapsudah cukup mengetahui celah untuk melakukan pencurian empat lempengan emas itu. Pasalnya, tidak ada pintu ruangan yang rusak. Hanya kaca penyimpanan yang sedikit mengalami kerusakan.

Meski demikian, Tatan, menyatakan polisi tidak berasumsi lebih jauh sebelum menemukan bukti-bukti identik. "Semua kami periksa, termasuk office boy bernama R yang pertama kali menyadari sudah enggak ada lempengan emas, saat dia bersihkan kacanya," kata Tatan.

Polisi juga menyatakan belum menaksir harga dari empat peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dan Kerajaan Majapahit tersebut. "Yang pasti barang itu tak ternilai karena memang peninggalan abad ke 10. Kita tidak bisa taksir harga," tandas Tatan. (flo/jpnn)